Firman Allah Subhanahu wata'ala: "Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar." (QS. At Taubah: 100)

Kamis, 10 Oktober 2024

TEGAR MENGHADAPI KEMATIAN (22)

Pelipur Lara untuk Orang yang Ditinggal Mati Orang Tercintanya, untuk Orang yang Sedang Sakit Parah, dan untuk Orang yang Menghadapi Kematian

Judul Asli: الثبات عند الممات | Ats-Tsabāt 'Indal Mamāt

Karya: Al-Imam Abul Faraj Abdurrahman bin Ali ( Ibnul Jauzi ) rahimahullah,

PERBANYAK MENGUCAPKAN LA ILAAHA ILLALLAAH SAAT MERASAKAN DATANGNYA KEMATIAN

Apabila seorang merasakan (akan datangnya) kematian hendaknya dia sering-sering mengucapkan Laa Ilaaha Illallaah. Ia juga meminta (agar) ada orang yang mendiktekannya bila ia lalai darinya, supaya kalimat terakhir yang diucapkannya adalah Laa Ilaaha Illallaah.

Dari Abu Sa'id radhiyallahu'anhu berkata, Rasulullah ﷺ bersabda;

لقِّنوا مَوْتاكم لا إلهَ إلَّا اللهُ

"Bimbinglah orang yang (hendak) mati dari kalian (untuk mengucapkan) Laa Ilaaha Illallaah".¹ 

Dari Utsman radhiyallahu'anhu, dari Nabi ﷺ bahwasannya beliau bersabda;

مَنْ مَاتَ وَهُوَ يَعْلَمُ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ دَخَلَ الجنَّةَ

"Barangsiapa yang mati dalam keadaan dia tahu bahwasannya tidak ada tuhan yang haq kecuali Allah maka dia akan masuk surga".²

Dari Muadz bin Jabal radhiyallahu'anhu berkata, Aku pernah mendengar Rasulullah ﷺ bersabda;

مَن كان آخَرُ كَلامِه لا إلهَ إلَّا اللهُ، وَجَبَتْ له الجنَّةُ

"Barangsiapa yang ucapan terakhirnya adalah Laa Ilaaha Illallaah maka wajib baginya surga".³

Dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu'anhu berkata;

Aku mendengar Thalhah (bin Ubaidillah) berkata kepada Umar (bin Khattab), "Aku mendengar Rasulullah ﷺ bersabda; 

 إني لأعلمُ كلمةً لا يقولُها أحدٌ عند حضرةِ الموتِ إلا وَجَدَ رُوحَهُ لها رَوْحًا حين تخرجُ من جسدِهِ وكانت له نورًا يومَ القيامةِ

"Sungguh, saya benar-benar mengetahui ada satu kalimat yang tidaklah itu diucapkan oleh seorang menjelang kematiannya, melainkan ia mendapati ruhnya ketika keluar dari jasadnya dalam keadaan mendapatkan cahaya di hari kiamat". 

Namun aku tidak bertanya kepada beliau tentang kalimat apa itu, beliau juga tidak memberitahukannya". Umar berkata, "Aku mengetahuinya". Thalhah berkata, "Segala puji bagi Allah, kalimat apa itu?" Umar berkata, "Yaitu kalimat yang beliau ucapkan kepada pamannya;  Laa Ilaaha Illallaah" Thalhah berkata, "Kamu telah benar".⁴

Dari Abu Hurairah berkata, Aku mendengar Rasulullah ﷺ bersabda;

حضر ملَكُ الموتِ رجلًا يموتُ فنظر في قلبِه فلم يجدْ فيه شيئًا ففكَّ لحيَه فوجد طرفَ لسانِه لاصقًا بحنكِه يقولُ لا إلهَ إلا اللهُ فغفر له بكلمةِ الإخلاصِ

"Malaikat maut menghampiri seseorang yang akan mati. Lalu ia memperhatikan hati orang itu, namun ia tidak mendapati apapun di dalamnya. Maka ia membuka sepasang bibirnya, dan mendapati ujung lidahnya menempel pada langit-langit mulutnya seraya mengucap La Ilaaha Illallaah. Maka dia diampuni karena kalimat Al-Ikhlas (Laa Ilaaha Illallaah) itu".⁵

Berkata Umar bin Khattab; "Hadirilah orang yang hendak mati dari kalian dan ingatkanlah mereka! Karena sungguh, mereka melihat apa yang tidak kalian lihat. Dan bimbinglah untuk mengucapkan Laa Ilaaha Illallaah!".⁶

Catatan:

1. Al-Musnad (3/3)
2. Al-Musnad (1/65)
3. Al-Musnad (3/233)
4. Al-Musnad (1/28)
5. Ibnul Jauzi menyebutkan sanadnya sampai kepada Ibnu Abid Dunya. Namun hadits dinyatakan lemah karena padanya terdapat riwayat orang-orang Baghdad dari Abdurrahman bin Abiz Zinad.
6. Dalam sanadnya terdapat perawi yang lemah; yaitu Abdurrahman bin Tsabit bin Tsauban. Allahu A'lam.

#TERJEMAH KITAB  

https://t.me/RaudhatulAnwar1