Firman Allah Subhanahu wata'ala: "Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar." (QS. At Taubah: 100)

Rabu, 09 Oktober 2024

TEGAR MENGHADAPI KEMATIAN (18)

BEKAL MENGHADAPI GODAAN IBLIS MENJELANG KEMATIAN ( 3 )


Adapun ucapan Iblis, "Kamu akan berpisah dengan orang-orang yang kamu cintai", maka menjawabnya dari dua sisi;

Pertama: bahwa secara umum orang yang dia akan berpisah dengannya juga (sebenarnya) sebentar lagi akan berpisah dengannya, terkhusus bila ia sudah tua renta. Maka, tiadalah pantas untuk bersedih karena berpisah di dunia dengan yang dia sendiri juga tidak sedih (andaikan berpisah dengannya).

Kedua: berharap (dengan kematian itu kamu) berjumpa dengan yang lebih kamu cintai. Dalil untuk hal tersebut adalah bahwasannya tidaklah ada seorang mukmin yang mati kemudian dia ingin kembali lagi ke dunia. Hal itu tidak lain melainkan karena padanya terdapat ketentraman yang besar (saat dia berjuma dengan Allah).

Dari Abu 'Umairah bahwasannya Rasulullah ﷺ bersabda;

ما من الناس نفس المؤمن يقبضه ربها -عز و جل- تحب أن تعود إليكم، و إن لها الدنيا و ما فيها، إلا الشهيد

"Tiadalah ada jiwa beriman yang diwafatkan oleh Allah -Azza Wa Jalla- kemudian ingin kembali kepada kalian. Karena dia mendapatkan (seperti) dunia dan seisinya, kecuali orang yang mati syahid".¹

Adapun ucapan Iblis, "Badan ini akan hancur" maka jawabannya adalah: "Bahwasannya hancurnya kendaraan itu tidaklah memudharati pengendaranya". 

(Maksudnya, hancurnya tubuh tidaklah mempengaruhi ruhnya yang baik).

Dan (hendaknya) ia melihat kepada apa yang dapat merugikan ruh dan yang dapat memberinya manfaat. Adapun tubuh yang ia miliki itu bukanlah apa-apa, karena memang nantinya akan hancur. 

(Maksudnya, jangan merisaukan tubuh yang akan hancur, karena memang tubuh yang sudah mati akan hancur. Tapi perhatikanlah ruhnya yang akan keluar dari jasadnya. Apakah termasuk ruh yang baik atau ruh yang jelek).

Dari Khalid bin Ma'dan berkata:

Ketika Hisyam bin Al-Ash gugur pada peristiwa pertempuran Ajnadain. Ia jatuh ke dalam parit berapi sehingga tubuhnya menutupi lubang (parit itu). Sementara kaum muslimin tidak menemukan jalan (menyeberang) kecuali harus melewati tubuhnya. Tatkala mereka sampai di tepian parit, merekapun khawatir tubuhnya akan terinjak oleh kuda. Maka Amr bin Al-Ash berseru, "Wahai sekalian manusia! Sungguh Allah telah menganugerahkan mati syahid kepada Hisyam dan Dia telah mengangkat ruhnya. Sedang (yang di hadapan kalian) hanyalah tubuh (tanpa ruh) yang diinjak oleh kuda". Amr pun melewati (parit) dengan menginjak tubuh Hisyam, kemudian manusia mengikutinya sampai tubuhnya terputus.²

Dari Manshur bin Abdurrahman Al-Hajbiy dari ibunya berkata:

Ibnu Umar masuk ke masjid ketika (Ibnu) Az-Zubair terbunuh (dan jasadnya digantung oleh Al-Hajjaj). Ia datang kepada Asma (bintu Abi Bakr) seraya berkata kepadanya, "Sabarlah, sesungguhnya ini hanyalah jasad semata, bukan apa-apa, sedang ruh-ruh itu ada di sisi Allah".³

Begitu pula diriwayatkan kepada kami dari Ibnu Az-Zubair bahwasannya ia berkata kepada Asma (ibunya) sebelum terbunuh, "Wahai ibunda, sesungguhnya ketika aku terbunuh nanti maka saya hanyalah tinggal seonggok daging semata; tidak memudharatiku apapun yang mereka lakukan terhadapku".

Apabila sudah tetap hal ini, maka sesungguhnya Allah ta'ala akan menghancurkan jasad yang dicipta dari tanah ini, yang memang akan dihadapkan kepada kerusakan, kemudian Dia akan menggantinya dengan jasad yang tidak akan hancur di kehidupan yang abadi (akhirat). Kemudian Allah mengangurehkan kepada mereka ilmul yaqin yang dengannya memberi kesembuhan pada (kerancuan yang merusak) akal. Allah akan mengganti untuk mereka beratnya pembebanan syariat dengan sebaik-baik balasan, dan memberi mereka pahala berlimpah tiada habis (di akhirat) sebagai balasan atas perbuatan mereka yang terhenti (di dunia).

Catatan:

1. Musnad Imam Ahmad (4/216) Ibnu Jauzi menyebutkan sanadnya sampai kepada Imam Ahmad bin Hanbal dari jalur:

أخبرنا ابن الحصين قال أخبرنا ابن المذهب قال أخبرنا أحمد بن جعفر قال حدثنا عبد الله بن أحمد قال حدثني أبي....

2. Berkata Ibnul Jauzi menyebutkan sanadnya;

أخبرنا أبو بكر ابن عبد الباقي قال أنبأنا أبو إسحاق البرمكي قال أخبرنا ابن حيوية قال أخبرنا أحمد بن معروف قال أخبرنا الحسين بن الفهم قال حدثنا محمد بن سعد قال أخبرنا محمد بن عمر قال حدثني ثور بن يزيد عن خالد بن معدان....

3. Berkata Ibnu Jauzi menyebutkan sanadnya;

أخبرنا ابن الناصر قال أخبرنا عبد القادر بن يوسف قال أخبرنا إبراهيم بن عمر البرمكي قال حدثنا إسحاق بن سعيد بن الحسين بن سفيان النشوي قال حدثني جدي الحسين بن سفيان قال أخبرنا حرملة بن يحيى قال أخبرنا ابن وهب قال حدثنا سفيان عن منصور بن عبد الرحمن الحجبي....

https://t.me/RaudhatulAnwar1