Firman Allah Subhanahu wata'ala: "Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar." (QS. At Taubah: 100)

Jumat, 04 Oktober 2024

TEGAR MENGHADAPI KEMATIAN (2)

Pelipur Lara untuk Orang yang Ditinggal Mati Orang Tercintanya, untuk Orang yang Sedang Sakit Parah, dan untuk Orang yang Menghadapi Kematian

Judul Asli: الثبات عند الممات | Ats-Tsabāt 'Indal Mamāt

Karya: Al-Imam Abul Faraj Abdurrahman bin Ali ( Ibnul Jauzi ) rahimahullah,

PEMBAHASAN PERTAMA
PENJELASAN KEUTAMAAN AKAL DAN DALIL SERTA KEHARUSAN MENERIMA KEDUANYA

Telah shahih bahwasannya akal merupakan alat yang digunakan untuk mengenal Allah dengannya. 

Dengan menggunakan akal, seorang akan membenarkan para rasul, dan menetapi syariat. Sebagai pendorong untuk mencari keutamaan-keutamaan, dan pencegah dari melakukan hal-hal yang rendah. Untuk mempertimbangkan maslahat dan akibat. Maka akal itu yang menuntun untuk seorang urusan dunia dan akhiratnya.

Permisalannya ibarat cahaya dalam kegelapan. Sebagian orang mendapatkan seberkas dari cahayanya itu sehingga seperti orang yang rabun senja¹. Sebagian lain mendapatkan lebih banyak sehingga cahayanya seperti nyala api. Sebagian lain mendapatkannya seperti nyala lilin. Dan untuk yang sempurna, ia mendapatkan cahayanya seperti sinar terbitnya matahari bagi Zurqa Al-Yamamah².

Karena inilah orang-orang yang berakal itu bertingkat-tingkat dalam ilmu dan amalnya. Maka siapa yang telah dianugerahi akal hendaknya jangan menyelisihinya dan condong kepada lawannya; yaitu hawanafsu.

Barangsiapa yang condong mengikuti hawanafsu maka itu akan mengakibatkan imam menjadi makmum³. Tentu itu tidaklah baik.

Adapun dalil, maka sesungguhnya ketika akal itu memerhatikan mukjizat-mukjizat para rasul, niscaya ia akan membenarkannya. Dia akan mengetahui bahwa apa yang mereka bawa itu datang dari Allah, sehingga ucapan mereka (para rasul) terjaga dari kesalahan dan kekeliruan.

Jika telah jelas keutamaan akal dan kemuliaan dalil maka sudah menjadi keharusan untuk menerima keduanya.

Catatan:

1. Orang yang hanya bisa melihat di siang hari dan tidak bisa melihat dengan jelas di malam hari.

2. Zurqa Al-Yamamah adalah putri dari Luqman bin Ad. Seorang wanita yang memiliki penglihatan sangat tajam. Dia pernah melihat pasukan musuh sejarak 3 hari perjalanan dengan detail. Karena itu dia dijadikan sebagai permisalan dalam tajamnya penglihatan.

3. Demikianlah keadaan orang yang menuruti hawanafsunya; dia akan jatuh dalam kehinaan. Orang yang sebelumnya terpandang, menjadi terhina. Sebelumnya dijadikan panutan kemudian jatuh harga dirinya. Sebelumnya diposisikan sebagai imam, kemudian jatuh kewibawaannya, karena sebab ia mengikuti hawanafsu.


#TERJEMAH KITAB

Ikuti terus terjemahan kitab di chanel: https://t.me/RaudhatulAnwar1