BEKAL MENGHADAPI GODAAN IBLIS MENJELANG KEMATIAN ( 4 )
Adapun ucapan Iblis, "Kamu tidak tahu ke mana tempat kembalimu (surga atau neraka)"
Maka jawabannya adalah: sesungguhnya saya berprasangka baik kepada Allah dan beriman kepada-Nya. Dan aku juga telah mengetahui tempat kembali ruh-ruh orang yang beriman.
Adapun pengaruh dari berprasangka yang baik (kepada Allah) maka telah diriwayatkan sebuah hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu berkata; Rasulullah ﷺ bersabda;
قال الله عز و جل: أنا عند ظني عبدي و أنا معه حين يذكرني، إن ذكرني فى نفسه ذكرته فى نفسي، و إن ذكرني فى ملأ ذكرته فى ملأ خير منه.
"Allah Azza Wa Jalla berfirman: Saya di sisi prasangka hamba terhadap-Ku, dan Saya bersamanya tatkala ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku dalam dirinya, niscaya Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku. Jika ia mengingat-Ku di tempat tinggi, niscaya Aku akan mengingatnya di tempat tinggi yang lebih baik darinya".¹
Dari Jabir berkata; aku mendengar Rasulullah ﷺ bersabda;
لا يموتن أحدكم إلا و هو بالله يحسن الظن
"Janganlah sekali-kali salah seorang kalian meninggal dunia, melainkan dalam keadaan ia berprasangka baik kepada Allah"². Imam Muslim sendirian meriwayatkan hadits ini, sedangkan pada hadits yang sebelumnya, beliau sepakat dengah Imam Bukhari.
Hendaklah orang yang sedang sakit menjadikan berprasangka baik kepada Allah sebagai syiarnya dan selimutnya. Hendaklah ia menguatkan sisi harapannya. Karena rasa takut itu ibarat cemeti yang menggiringnya untuk bersungguh-sungguh (dalam beribadah), sementara tiada lagi terdapat sisa tempat pada unta untuk dilecut, namun yang tersisa hanyalah berprasangka baik kepada Allah.
Dari Tsabit bin Anas berkata; Bahwasannya Nabi ﷺ masuk menemui seorang pemuda yang berada di ambang kematiannya. Beliau bertanya, "Bagaimana keadaanmu?" Pemuda itu menjawab, "Aku berharap kepada Allah, namun aku khawatir akan dosa-dosaku". Maka Nabi ﷺ pun bersabda;
لا يجتمعان فى قلب عبد فى مثل هذا الموطن إلا أعطاه الله ما يرجو و أمنته مما يخاف.
"Tidaklah dua hal ini terkumpul dalam hati seorang mukmin di semisal keadaan seperti ini melainkan Allah akan memberikan kepadanya apa yang ia harapkan dan memberinya keamanan dari apa yang ia takutkan".³
Berkata Hibban Abun Nadhr;
Aku membesuk Abul Aswad Al-Jarasy bersama Watsilah bin Al-Asqa' di saat ia menderita sakit yang ia meninggal dunia padanya.
Watsilah mengucapkan salam kemudian duduk, lalu Abul Aswad meraih tangan kanan Watsilah lalu mengusapkannya ke kedua matanya dan wajahnya karena tangan itu pernah digunakan untuk berbai'at kepada Nabi ﷺ.
Watsilah berkata, "Ada satu yang hendak tanyakan kepadamu". "Apa itu?" Jawab Abul Aswad.
"Bagaimana persangkaanmu terhadap Rabbmu?" Tanya Watsilah. Abul Aswad menjawab, "Baik".
Watsilah berkata, "Kalau demikian bergembiralah! Karena sungguh aku pernah mendengar Rasulullah ﷺ bersabda;
قال الله عز وجل : أنا عند ظني عبدي فليظن بي ما شاء
"Allah Azza Wa Jalla berfirman: Saya ada di sisi prasangka hamba-Ku terhadap-Ku, maka silakan berprasangkalah terhadap-Ku sesuai yang dikehendakinya".⁴
Berkata Hibban Abun Nadhar;
Watsilah berkata kepadaku, "Antarkan aku kepada Yazid bin Al-Aswad, sungguh telah sampai kepadaku berita (sakit) yang ia derita".
Aku pun mengantarkannya. Ia masuk menemui Yazid, ternyata keadaannya begitu parah; telah hilang kesadarannya. Mereka memanggil Yazid bin Al-Aswad dan berkata, "Ini dia Watsilah, Dia telah datang".
Yazid bin Al-Aswad pun menjulurkan tangannya meraih tangan Watsilah, lalu mengusapkannya di dadanya, wajahnya, dan mulutnya. Watsilah berkata, "Maukah kamu memberitahuku sesuatu yang aku tanyakan kepadamu? Bagaimana persangkaanmu terhadap Rabbmu?" Berkata Yazid, "Dosa-dosaku menenggelamkanku yang semakin menambahku kebinasaan (mati), namun aku mengharapkan rahmat Rabbku". Maka bertakbirlah Watsilah dan bertakbir pula seisi rumah. Watsilah berkata, "Allahu Akbar. Aku telah mendengar Rasulullah ﷺ bersabda;
قال الله عز و جل : أنا عند ظني عبدي، فليظن بي ما شاء
"Allah Azza Wa Jalla Berfirman: Saya di sisi prasangka hamba-Ku, hendaklah ia berprasangka terhadap-Ku sesuai yang dikehendakinya".⁵
Mu'tamar bin Sulaiman berkata;
Ayahku berkata kepadaku di saat menjelang wafatnya, "Hai Mu'tamar, bacakan kepadaku hadits tentang rukhshah, semoga daku berjumpa dengan Allah dalam keadaan berprasangka baik terhadap-Nya".⁶
Catatan:
1. Al-Musnad (2/413) Ibnul Jauzi menyebutkan sanadnya sendiri sampai kepada Imam Ahmad dengan jalur:
أخبرنا هبة الله بن محمد، قال أخبرنا الحسن بن علي قال أخبرنا أحمد بن جعفر قال حدثنا عبد الله بن أحمد قال حدثنا أبي..
2. Al-Musnad (3/293)
3. HR. Ibnu Majah (2/1423) dan Tirmidzi (3/302). Ibnul Jauzi menyebutkan sanadnya;
أخبرنا الكروخي قال أخبرنا الأزدي و الغورجي قالا أخبرنا الجراح قال حدثنا المحبوبي قال حدثنا الرمدي قال حدثنا هارون بن عبد الله قال حدثنا سيار قال حدثنا جعفر بن سليمان عن ثابت بن أنس...
4. Al-Musnad (3/491). Ibnul Jauzi menyebutkan sanadnya sampai kepada Imam Ahmad dengan jalur;
أخبرنا ابن الحصين قال أخبرنا ابن المذهب قال أخبرنا أحمد بن جعفر قال حدثنا عبد الله بن أحمد قال حدثني أبي
5. HR. Ibnu Abid Dunya dalam Husnuzh Zhan, no. 2. Ibnul Jauzi menyebutkan sanadnya sampai kepada Ibnu Abid Dunya degan jalur;
أخبرنا إسماعيل بن أحمد السمرقندي قال أخبرنا محمد بن عبد الله الطبري قال أخبرني ابن بشران قال أخبرنا ابن صفوان قال حدثنا أبو بكر القرشي...
6. HR. Ibnu Abid Dunya dalam Husnuzh Zhan, no. 29
#TERJEMAH KITAB ( الثبات عند الممات )
https://t.me/RaudhatulAnwar1