Firman Allah Subhanahu wata'ala: "Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar." (QS. At Taubah: 100)

Kamis, 10 Oktober 2024

TEGAR MENGHADAPI KEMATIAN (20)

Pelipur Lara untuk Orang yang Ditinggal Mati Orang Tercintanya, untuk Orang yang Sedang Sakit Parah, dan untuk Orang yang Menghadapi Kematian

Judul Asli: الثبات عند الممات | Ats-Tsabāt 'Indal Mamāt

Karya: Al-Imam Abul Faraj Abdurrahman bin Ali ( Ibnul Jauzi ) rahimahullah,

MENGINGAT KEBAIKAN SAAT MENJELANG WAFAT UNTUK MENGUATKAN HATI

Dan tidak mengapa bagi seorang mengingat-ingat kebaikan yang pernah dilakukannya untuk menguatkan (hatinya) dengan itu.

Abu Ishaq berkata;

Ketika kematian hendak menghampiri Abu Sufyan bin Al-Harits radhiyallahu'anhu ia berkata kepada keluarganya, "Janganlah kamu menangisi diriku, karena sungguh aku tidak pernah lagi mengotori diriku dengan dosa semenjak aku masuk Islam".¹

Hushain bin Ibrahim berkata; 

Dahulu mereka (para salaf) menganjurkan untuk membacakan kepada seseorang saat menjelang kematiannya kebaikan-kebaikan yang dikerjakannya supaya dengan itu ia (dapat) berprasangka baik terhadap Rabbnya".²

Athaa bin Saib berkata;

Kami masuk menemui Abu Abdirrahman untuk membesuknya. Lalu sebagian rombongan mulai menghibur dan memotivasi Abu Abdirrahman. Ia pun menjawab, "(Bagaimana) aku tidak berharap kepada Allah, sedang aku telah berpuasa Ramadan selama delapan puluh tahun".

Ibrahim bin Abi Bakr bin Iyasy berkata;

Aku menangis di sisi ayahku saat wafatnya menjelang beliau. Beliau bertanya kepadaku, "Apa yang membuatmu menangis? Apakah kamu memandang Allah akan menyia-nyiakan ayahmu padahal ia selama empat puluh tahun telah mengkhatamkan Al-Qur'an pada setiap malam satu kali ?"³

Di antara hal yang dapat menghibur orang yang hendak mati adalah ucapan sebagian pujangga,

قد مات كل نبي ... و مات [ كل ] نبيه
و مات كل لبيب ... و عالم و فقيه
لا يوحشك طريق ... كل الخلائق فيه

Telah mati setiap Nabi, setiap orang mulia pun mati. Setiap orang pintar, setiap orang berilmu, setiap orang fakih juga mati. Usahlah membuatmu merasa kesepian di jalan ini (kematian), karena setiap makhluk ada padanya.

Catatan:
1. Thabaqat Ibnu Sa'ad (4/53)
2. Husnuzh Zhan Li Ibni Abid Dunya: no. 30.
3. Shifatus Shafwah (3/166)

#TERJEMAH KITAB ( الثبات عند الممات )

https://t.me/RaudhatulAnwar1