Firman Allah Subhanahu wata'ala: "Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar." (QS. At Taubah: 100)

Rabu, 09 Oktober 2024

TEGAR MENGHADAPI KEMATIAN (15)

Pelipur Lara untuk Orang yang Ditinggal Mati Orang Tercintanya, untuk Orang yang Sedang Sakit Parah, dan untuk Orang yang Menghadapi Kematian

Judul Asli: الثبات عند الممات | Ats-Tsabāt 'Indal Mamāt

Karya: Al-Imam Abul Faraj Abdurrahman bin Ali ( Ibnul Jauzi ) rahimahullah,

WASPADA PERANGKAP IBLIS SAAT-SAAT MENJELANG KEMATIAN

Terkadang Iblis datang menemui orang yang sakit atau yang sedang mengalami sekaratul maut lalu ia merusak agama dan dunianya. 

Abul Yusr telah meriwayatkan dari Nabi ﷺ bahwasannya beliau pernah berdoa;

اللهم إني أعوذبك من الغرق و الحرق و الهدم، و أعوذبك أن يتخبطني الشيطان عند الموت

"Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari banjir, kebakaran, dan tanah longsor. Dan aku berlindung kepada-Mu dari dijerumuskan oleh syaithan ( ke dalam kesesatan ) di saat menjelang kematian".¹

Disebutkan dalam suatu riwayat, bahwasannya Iblis tidaklah lebih genjar untuk menyesatkan anak Adam (manusia) melebihi di saat-saat menjelang kematiannya. Ia berkata kepada bala tentaranya, "Biarkan aku yang mengurus orang ini, karena jika sampai dia terlepas, kalian tidak akan dapat mengejarnya".

Bisa jadi Iblis mengusai orang itu di saat-saat menjelang kematiannya lalu ia sesatkan akidahnya, bisa juga ia menghalanginya dari bertaubat, mencegahnya dari upaya membebaskan diri dari kezhaliman, atau membuatnya putus asa dari rahmat Allah.

Iblis berkata kepadanya, "Sekaratul maut telah datang menemuimu yang deritanya itu tidak mampu dipikul oleh gunung. Rasa sakitnya yang luar biasa! Semestinya Allah bisa mengasihimu, lalu apa faidahnya kamu menderita ketersiksaan ini ? Kamu akan berpisah dengan orang-orang yang kamu cintai. Badanmu akan hancur. Kemudian kamu tidak tahu di manakah tempat kembalimu (surga atau neraka)".

Karena sebab was-was ini, seorang bisa terjatuh ke dalam kegalauan sehingga terkadang membuatnya menentang terhadap takdir.

Maka seyogyanya bagi seorang mukmin menyadari bahwa saat-saat menjelang kematian adalah peperangan yang sesungguhnya yang sedang membara, karenanya hendaknya dia menjadi tangguh dan meminta pertolongan kepada Allah dalam menghadapi musuh agar terpukul mundur dengan merugi.

Dari Abu Hurairah radhiyyallahu'anhu bahwasannya Rasulullah ﷺ bersabda;

إنَّ المؤمنَ لَيُنْضِي شياطِيَنه كما يُنْضِي أحدُكم بَعيرَه في السفرِ

"Sesungguhnya seorang mukmin akan menundukkan syaitannya sebagaimana salah seorang kalian menundukkan untanya ketika sedang safar".²

Catatan:
1. Dikeluarkan oleh Ath-Thabrani ( 19 / 170 ). Dishahihkan oleh Imam Al-Albani dalam Shahih Sunan Abu Dawud no. 1552 dan 1553.

2. Al-Musnad ( 2 / 380 ). Ibnul Jauzi menyebutkan sanadnya sendiri dengan jalur berikut;

أخبرنا هبة الله بن محمد قال أخبرنا الحسن بن علي قال أخبرنا أحمد بن جعفر قال حدثنا عبد الله بن أحمد قال حدثني أبي...

Namun di dalam sanad hadits ini ada Ibnu Lahi'ah. Dinyatakan lemah oleh Imam Al-Albani  di dalam Dhai'ful Jami' no. 1772.

#TERJEMAH KITAB

https://t.me/RaudhatulAnwar1