Firman Allah Subhanahu wata'ala: "Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar." (QS. At Taubah: 100)

Jumat, 19 September 2025

BIMBINGAN KHUSYUK DI DALAM SHALAT (14)

Judul Asli: الخشوع فى الصلاة | Al-Khusyū'u Fish Shalāti

✍️ Karya: Al-Hafizh Al-Imam Abdurrahman bin Ahmad bin Rajab Al-Hanbaliy Rahimahullah

GERAKAN SHALAT YANG MENAMPAKKAN KEKHUSYUKAN

Termasuk perkara yang nampak padanya khusyuk, dan merendahkan diri dari gerakan-gerakan shalat ialah meletakkan salah satu tangan di atas tangan yang lain ketika sedang berdiri.

Diriwayatkan dari Imam Ahmad rahimahullah bahwasannya beliau pernah ditanya akan maksud dari bersedekap, beliau menjawab, "Itu sebagai bentuk merendahkan diri di hadapan Allah".

Ali bin Muhammad Al-Mishriy Al-Wa'izh rahimahullah berkomentar, "Aku belum pernah mendengar ilmu yang lebih bagus daripada pernyataan (Imam Ahmad) ini.

Diriwayatkan dari Bisyr Al-Hafiy rahimahullah, beliau berkata, "Sejak empat puluh tahun ini aku sangat ingin meletakkan tanganku di atas tangan yang lain di dalam shalat. Tiada yang menghalangiku melakukan itu melainkan karena dengan itu aku menampakkan kekhusyukan yang tidak muncul kekhusyukan semisalnya dalam hatiku".

Muhammad bin Nashr meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu, beliau berkata, "Manusia dikumpulkan di padang mahsyar pada hari kiamat nanti sesuai dengan apa yang dilakukan di dalam shalat".

Sebagian perawi hadits tersebut menafsirkan bahwa yang dimaksud adalah tangan kanan menggenggam tangan kiri dan menundukkan kepala.

Beliau juga meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Shalih As-Saman beliau berkata, "Manusia dibangkitkan pada hari kiamat seperti ini". Lalu beliau meletakkan salah satu tangannya di atas tangan yang lain.

Memperhatikan makna tentang meletakkan satu tangan di atas yang lain di dalam shalat tentunya mengharuskan orang yang sedang shalat supaya merenungkan keadaan dirinya saat berdiri di hadapan Allah untuk penghisaban.

Dzun Nun ketika menerangkan sifat para ahli ibadah berkata, "Kalau aku melihat salah satu mereka ketika ia berdiri untuk shalat dan berdiri di tempat shalatnya kemudian mulai membaca surat Al-Fatihah, terbetik dalam hatinya perasaan bahwa keadaan berdirinya itu seperti keadaan berdirinya manusia di hadapan Rabb semesta alam pada (hari kiamat), sehingga menjadi khusyuk hatinya dan fokus pikirannya". Atsar ini diriwayatkan oleh Abu Nu'aim rahimahullah.

#TERJEMAH KITAB
#Fawaid_Ibnu_Rajab 

•┈┈┈┈•✿❁✿•┈┈┈┈•
https://t.me/RaudhatulAnwar1