Judul Asli: الخشوع فى الصلاة | Al-Khusyū'u Fish Shalāti
PENJELASAN MAKNA KHUSYUK DI DALAM SHALAT
Allah ta'ala telah mensyariatkan kepada para hamba-Nya berbagai macam ibadah yang menjadi tampak padanya khusyuknya badan yang lahir dari khusyuknya hati.
Shalat merupakan termasuk ibadah yang memunculkan khusyuk padanya. Allah ta'ala juga memuji orang-orang yang khusyuk di dalam shalatnya. Allah berfirman,
قَدْ اَفْلَحَ الْمُؤْمِنُوْنَ ١ الَّذِيْنَ هُمْ فِيْ صَلَاتِهِمْ خٰشِعُوْنَ
"Sungguh beruntung orang-orang yang beriman, (yaitu) orang yang khusyuk dalam salatnya". Qs. Al-Mukminun: 1-2.
Dan telah lewat penyebutan ucapan para salaf terkait khusyuk di dalam shalat.
Berkata Ibnu Lahi'ah, dari Atha bin Yassar rahimahullah, dari Sa'id bin Jubair (berkata, "Firman-Nya)
الَّذِيْنَ هُمْ فِيْ صَلَاتِهِمْ خٰشِعُوْنَ
"(yaitu) orang yang khusyuk dalam salatnya", yaitu mereka adalah orang-orang yang menunduk sehingga tidak tahu siapa yang di samping kanannya, dan siapa yang di samping kirinya, dan tidak menoleh karena khusyuk kepada Allah Azza Wa Jalla".
وَقُوْمُوْا لِلّٰهِ قٰنِتِيْنَ
"Dan laksanakanlah (salat) karena Allah dengan khusyuk." Qs. Al-Baqarah: 238, Mujahid menerangkan, "Al-Qunut adalah tenang, khusyuk, menundukkan pandangan, dan merendahkan sayap karena rahmat Allah".
Mujahid melanjutkan, "Para ulama dahulu apabila salah satu mereka melaksanakan shalat, mereka merasa takut kepada Allah ketika pandangannya melenceng, menoleh, bermain kerikil, melakukan perbuatan sia-sia, atau memikirkan dalam hatinya tentang perkara dunia selagi masih shalat, kecuali ketika dia lupa".
Berkata Mashur, dari Mujahid tentang firman-Nya,
سِيْمَاهُمْ فِيْ وُجُوْهِهِمْ مِّنْ اَثَرِ السُّجُوْدِ ۗ
"Pada wajah mereka tampak tanda-tanda bekas sujud". Qs. Al-Fath: 29. Mujahid berkata, "Yaitu khusyuk di dalam shalat".
Disebutkan dalam Shahih Muslim dari Utsman radhiyallahu'anhu dari Nabi ﷺ bersabda,
ما مِنَ امْرِئٍ مُسْلِمٍ تَحْضُرُهُ صَلاةٌ مَكْتُوبَةٌ فيُحْسِنُ وُضُوءَها وخُشُوعَها ورُكُوعَها، إلَّا كانَتْ كَفَّارَةً لِما قَبْلَها مِنَ الذُّنُوبِ ما لَمْ يُؤْتِ كَبِيرَةً وذلكَ الدَّهْرَ كُلَّهُ.
"Tidaklah ada seorang muslim ketika tiba waktunya shalat wajib lalu ia memperbagus wudhunya, khusyuknya, dan ruku'nya melainkan itu menjadi penghapus dosa-dosa sebelumnya selama dia tidak melakukan dosa besar. Dan itu setiap masa semuanya".
#Fawaid_Ibnu_Rajab
#TERJEMAH KITAB
•┈┈┈┈•✿❁✿•┈┈┈┈•
https://t.me/RaudhatulAnwar1