Firman Allah Subhanahu wata'ala: "Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar." (QS. At Taubah: 100)

Jumat, 19 September 2025

BIMBINGAN KHUSYUK DI DALAM SHALAT (10)

Judul Asli: الخشوع فى الصلاة | Al-Khusyū'u Fish Shalāti


KHASYYAH MERUPAKAN SIFAT ULAMA

Oleh karena ini, Allah menyifati ulama di dalam kitab-Nya dengan khasyyah (rasa takut yang dibangun di atas ilmu). Sebagaimana Allah berfirman,

اِنَّمَا يَخْشَى اللّٰهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمٰۤؤُاۗ 

"Sungguh, yang takut kepada Allah dari para hamba-Nya adalah ulama". Qs. Fathir: 28.

Allah juga berfirman,

أَمَّنْ هُوَ قَانِتٌ آنَاءَ اللَّيْلِ سَاجِدًا وَقَائِمًا يَحْذَرُ الْآخِرَةَ وَيَرْجُو رَحْمَةَ رَبِّهِ ۗ قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ ۗ 

"(Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadah di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (adzab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah; "Apakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Qs. Az-Zumar: 9

Dan Allah menyifati ulama ahlul kitab sebelum kita dengan khusyuk. Sebagaimana Allah berfirman,

اِنَّ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ مِنْ قَبْلِهٖٓ اِذَا يُتْلٰى عَلَيْهِمْ يَخِرُّوْنَ لِلْاَذْقَانِ سُجَّدًاۙ ۝ وَّيَقُوْلُوْنَ سُبْحٰنَ رَبِّنَآ اِنْ كَانَ وَعْدُ رَبِّنَا لَمَفْعُوْلًا ۝ وَيَخِرُّوْنَ لِلْاَذْقَانِ يَبْكُوْنَ وَيَزِيْدُهُمْ خُشُوْعًا ۩

"Sesungguhnya orang yang telah diberi ilmu sebelumnya, apabila (kitab Allah) dibacakan kepada mereka, mereka menyungkurkan wajah, bersujud, dan mereka berkata, "Mahasuci Tuhan kami; sungguh, janji Tuhan kami pasti dipenuhi." Dan mereka menyungkurkan wajah sambil menangis dan mereka bertambah khusyuk". Qs. Al-Israa: 107-109

Firman-Nya dalam menyifati orang-orang yang diberi ilmu mereka menyungkurkan wajah, menangis dan bertambah khusyuk adalah sifat bagi siapa yang saat mendengarkan kitab Allah (dibacakan) tumbuh kekhusyukan dalam hati.

Dan Allah berfirman,

فَوَيْلٌ لِّلْقٰسِيَةِ قُلُوْبُهُمْ مِّنْ ذِكْرِ اللّٰهِ ۗ اُولٰۤىِٕكَ فِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍ ۝ اَللّٰهُ نَزَّلَ اَحْسَنَ الْحَدِيْثِ كِتٰبًا مُّتَشَابِهًا مَّثَانِيَۙ تَقْشَعِرُّ مِنْهُ جُلُوْدُ الَّذِيْنَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ ۚ ثُمَّ تَلِيْنُ جُلُوْدُهُمْ وَقُلُوْبُهُمْ اِلٰى ذِكْرِ اللّٰهِ

"Maka celakalah mereka yang hatinya telah membatu untuk mengingat Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata. Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al-Qur'an yang serupa (ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi lunak (tenang) kulit dan hati mereka ketika mengingat Allah." Qs. Az-Zumar: 22-23

Dan lunaknya hati itu dengan hilang kerasnya hati karena tumbuhnya kekhusyukan dan kelembutan padanya. 

Allah mencela siapa yang tidak khusyuk hatinya kala mendengarkan atau merenungi kitab Allah. Allah Ta'ala berfirman,

اَلَمْ يَأْنِ لِلَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَنْ تَخْشَعَ قُلُوْبُهُمْ لِذِكْرِ اللّٰهِ وَمَا نَزَلَ مِنَ الْحَقِّۙ وَلَا يَكُوْنُوْا كَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ مِنْ قَبْلُ فَطَالَ عَلَيْهِمُ الْاَمَدُ فَقَسَتْ قُلُوْبُهُمْۗ

"Apakah belum tiba waktunya bagi orang-orang yang beriman agar hati mereka khusyuk mengingat Allah dan apa yang turun dari kebenaran (Al-Qur’an). Janganlah mereka menjadi seperti orang-orang yang telah menerima kitab sebelum itu, kemudian mereka melalui masa yang panjang sehingga hati mereka menjadi keras". Qs. Al-Hadid: 16

Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu'anhu berkata, "Jarak antara keislaman kami dengan teguran kepada kami dengan ayat ini adalah empat tahun". HR. Muslim (no. 3027). Imam Nasai juga meriwayatkan atsar ini dengan adanya tambahan, "Maka kaum mukminin (saat itu) saling menegur sebagian mereka kepada sebagian yang lain". 

Ibnu Majah juga meriwayatkan atsar serupa dari Az-Zubair bin Awwam radhiyallahu'anhu berkata, "Jarak antara keislaman mereka dengan turunnya ayat ini yang Allah menegur mereka dengannya adalah empat tahun".

#Fawaid_Ibnu_Rajab 
#TERJEMAH KITAB

•┈┈┈┈•✿❁✿•┈┈┈┈•
https://t.me/RaudhatulAnwar1