Firman Allah Subhanahu wata'ala: "Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar." (QS. At Taubah: 100)

Senin, 16 Juni 2025

MUQADDIMAH KISAH PARA NABI

📔 FAWAID YANG BISA DIAMBIL DARI MEMPELAJARI KISAH PARA NABI عليهم الصلاة و السلام :

1) Kisah para Nabi 'alaihimus sholatu was salam adalah sebaik-baik kisah
2) Kisah para Nabi yang Allah sebutkan semuanya baik
3) Kisah para Nabi merupakan kisah yang paling jujur sumbernya, paling mencakup faedahnya dan paling bermanfaat untuk hamba-hamba-Nya
4) Diantara manfaat mempelajari kisah para Nabi :
    - Sarana penyempurna iman kita terhadap para Nabi
5) Pada kisah para Nabi terdapat penegasan wajibnya iman kepada Allah, mengEsakan-Nya, Ikhlas dan beramal untuk-Nya, iman terhadap hari Akhir, penjelasan bahwa betapa jeleknya kesyirikan yang merupakan sebab kehancuran di dunia dan akhirat
6) Kisah para Nabi sebagai pelajaran penting bagi kaum mukminin
7) Agama para Nabi itu satu yakni Islam
8) Pada kisah para Nabi terdapat faedah fikih, hukum-hukum syari'at
9) Dalam kisah para Nabi terdapat nasehat, peringatan, harapan, perkara yang harus dihindari, contoh jalan keluar setelah sempit, kemudahan datang setelah kesusahan, akibat yang baik yang bisa disaksikan didunia ini
10) Kisah para Nabi sebagai bekal tambahan bagi orang yang bertakwa, kegembiraan bagi Ahli ibadah, hiburan bagi orang yang sedih dan nasehat bagi kaum mukminin.

🍋 BERIMAN KEPADA PARA RASUL
---------------------------------------

Beriman kepada para Rasul mencakup empat perkara, jika satu saja diingkari atau tidak ada pada seseorang maka tidak sempurna keimanannya atau bahkan bisa murtad -wal 'iyadzu billah- 

🌴 Empat perkara tersebut adalah :

1) Mengimani bahwa Risalah yang mereka -'alaihis shalatu was salam- bawa adalah benar dan berasal dari Allah Ta'ala.
Maka barangsiapa yang mengingkari risalah satu Nabi saja dari mereka maka teranggap mengingkari seluruh para Nabi.
Dalilnya :

{ كَذَّبَتْ قَوْمُ نُوحٍ الْمُرْسَلِينَ }

"Kaum Nuh telah mendustakan para rasul."
[QS. Asy-Syu'ara': Ayat 105]

2) Mengimani para Nabi yang kita ketahui nama-namanya, adapun yang tidak kita ketahui maka kita imani secara global.
Dalilnya :

{ وَإِذْ أَخَذْنَا مِنَ النَّبِيِّۦنَ مِيثٰقَهُمْ وَمِنكَ وَمِن نُّوحٍ وَإِبْرٰهِيمَ وَمُوسٰى وَعِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ ۖ وَأَخَذْنَا مِنْهُم مِّيثٰقًا غَلِيظًا }

"Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil perjanjian dari nabi-nabi dan dari kamu (sendiri) dari Nuh, Ibrahim, Musa dan Isa putra Maryam, dan Kami telah mengambil dari mereka perjanjian yang teguh."
[QS. Al-Ahzab: Ayat 7]

{ شَرَعَ لَكُم مِّنَ الدِّينِ مَا وَصّٰى بِهِۦ نُوحًا وَالَّذِىٓ أَوْحَيْنَآ إِلَيْكَ وَمَا وَصَّيْنَا بِهِۦٓ إِبْرٰهِيمَ وَمُوسٰى وَعِيسٰىٓ ۖ أَنْ أَقِيمُوا الدِّينَ وَلَا تَتَفَرَّقُوا فِيهِ ۚ كَبُرَ عَلَى الْمُشْرِكِينَ مَا تَدْعُوهُمْ إِلَيْهِ ۚ اللَّهُ يَجْتَبِىٓ إِلَيْهِ مَن يَشَآءُ وَيَهْدِىٓ إِلَيْهِ مَن يُنِيبُ }

"Dia telah mensyari'atkan bagi kalian tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kalian berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang kembali (kepada-Nya)."
[QS. Asy-Syura: Ayat 13]


{ وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّن قَبْلِكَ مِنْهُم مَّن قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُم مَّن لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗ وَمَا كَانَ لِرَسُولٍ أَن يَأْتِىَ بِـَٔايَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ ۚ فَإِذَا جَآءَ أَمْرُ اللَّهِ قُضِىَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُونَ}

"Dan sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang rasul sebelum kamu, di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak dapat bagi seorang rasul membawa suatu mukjizat, melainkan dengan seizin Allah; maka apabila telah datang perintah Allah, diputuskan (semua perkara) dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil."
[QS. Ghafir: Ayat 78]

3) Membenarkan berita yang shahih dari mereka (para Nabi).

4) Mengamalkan syari'at Nabi kita Muhammad -Shallallahu 'alaihi wa sallam-
Dalilnya :

{ فَلَا وَرَبِّكَ لَا يُؤْمِنُونَ حَتّٰى يُحَكِّمُوكَ فِيمَا شَجَرَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ لَا يَجِدُوا فِىٓ أَنفُسِهِمْ حَرَجًا مِّمَّا قَضَيْتَ وَيُسَلِّمُوا تَسْلِيمًا }

"Maka demi Rabmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu sebagai hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya."
[QS. An-Nisa': Ayat 65]


🌵 FAEDAH MENGIMANI PARA RASUL
------------------------------------------

🌴 Mengimani para Rasul bukanlah sekedar kewajiban yang harus diimani setiap Muslim. Namun dibalik itu banyak faedah yang bisa mereka petik.
🍋 Diantara faedah yang bisa dipetik dari mengimani para Nabi -'alaihimus shalatu was salam- adalah :

1) Seorang hamba akan mengetahui akan Rahmat Allah Ta'ala dan penjagaan-Nya kepada para hamba-Nya dari sisi Allah mengutus para Rasul kepada mereka untuk menunjukkan mereka ke jalan Allah Ta'ala dan menjelaskan kepada mereka bagaimana cara mereka beribadah kepada Allah karena akal manusia tidak mampu mencerna hal itu.

2) Memunculkan rasa syukur kepada Allah Ta'ala atas nikmat yang besar ini (yakni berupa diutusnya para Rasul ).

3) Akan menumbuhkan kecintaan kepada para Rasul -'alaihimus sholatu was salam- dan pengagungan kepada mereka serta memuji mereka sebatas hal yang layak bagi mereka karena mereka utusan Allah, melaksanakan ibadah kepada-Nya, menyampaikan risalah-Nya dan menasehati hamba-hamba-Nya.


DIUTUSNYA NABI KITA MUHAMMAD -Shallallahu 'alaihi wa Sallam- MERUPAKAN NIKMAT TERBESAR UNTUK UMAT INI

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

🔖 Syaikhul Islam Ibnu Taymiyyah -rahimahullah- berkata,

فَمِنْ أَعْظَمِ نِعَمِ اللَّهِ عَلَى عِبَادِهِ وَأَشْرَفِ مِنَّةٍ عَلَيْهِمْ: أَنْ أَرْسَلَ إلَيْهِمْ رُسُلَهُ؛ وَأَنْزَلَ عَلَيْهِمْ كُتُبَهُ؛ وَبَيَّنَ لَهُمْ الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ. وَلَوْلَا ذَلِكَ لَكَانُوا بِمَنْزِلَةِ الْأَنْعَامِ وَالْبَهَائِمِ بَلْ أَشَرَّ حَالًا مِنْهَا فَمَنْ قَبِلَ رِسَالَةَ اللَّهِ وَاسْتَقَامَ عَلَيْهَا فَهُوَ مِنْ خَيْرِ الْبَرِيَّةِ وَمَنْ رَدَّهَا وَخَرَجَ عَنْهَا فَهُوَ مِنْ شَرِّ الْبَرِيَّةِ وَأَسْوَأُ حَالًا مِنْ الْكَلْبِ وَالْخِنْزِيرِ وَالْحَيَوَانِ الْبَهِيمِ " انتهى من "مجموع الفتاوى" (19/100) 

"Maka termasuk nikmat Allah dan kemuliaan terbesar dari anugerah-Nya kepada para hamba-Nya adalah diutusnya para Rasul kepada mereka dan diturunkannya kitab-kitab-Nya kepada mereka serta menjelaskan untuk mereka jalan yang lurus.
Kalau tidak demikian niscaya manusia setara dengan hewan ternak bahkan keadaannya bisa lebih jelek darinya.
Barang siapa yang menerima risalah Allah dan istiqomah diatasnya maka ia termasuk sebaik-baik makhluk.
Dan barang siapa yang menolaknya serta keluar dari keistiqomahan maka ia termasuk sejelek-jelek makhluk dan bisa lebih jelek daripada anjing, babi serta hewan ternak."
-Selesai-.
📔 Sumber : Majmu' al Fatawa : 19/100

🌿 Dan dalil yang menunjukkan atas besarnya nikmat ini adalah firman Allah Jalla wa 'Ala :

{ لَقَدْ مَنَّ اللَّهُ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ إِذْ بَعَثَ فِيهِمْ رَسُولًا مِّنْ أَنفُسِهِمْ يَتْلُوا عَلَيْهِمْ ءَايٰتِهِۦ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتٰبَ وَالْحِكْمَةَ وَإِن كَانُوا مِن قَبْلُ لَفِى ضَلٰلٍ مُّبِينٍ }

"Sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus diantara mereka seorang rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab dan Al Hikmah. Dan sesungguhnya sebelum (kedatangan Nabi) itu, mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata."
QS. Ali 'Imran: Ayat 164

🔘 PERBEDAAN ANTARA NABI dan RASUL ______________ 🌍
--------------------------------------------------------------

🌳 Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taymiyyah rahimahullah,
dalam kitab An Nubuwwat juz 1 hal.184 :

فالنبي: هو الذي ينبئه الله وهو ينبئ بما أنبأ الله به فإن أرسل مع ذلك الى من خالف أمر الله ليبلغه رسالة من الله اليه فهو رسول وأما اذا كان انما يعمل بالشريعة قبله ولم يرسل هو الى أحد يبلغه عن الله رسالة فهو نبي وليس برسول ...

"Nabi adalah orang yang Allah beri wahyu.
Dan bersamaan dengan itu jika ia diutus kepada orang yang menyelisihi perintah Allah yang telah sampai perintah tersebut kepada orang yang menyelisihiya maka ia Rasul.
Adapun jika yang diberi wahyu tersebut semata-mata mengamalkan syariat Nabi sebelumnya dan tidak diutus kepada kaum yang telah sampai padanya risalah-Nya, maka ia Nabi bukan Rasul."

🖌 Dengan ini bisa kita simpulkan terkait perbedaan keduanya :
      🔹 Nabi adalah laki-laki yang diberi wahyu mengamalkan syariat Nabi sebelumnya dan diperintahkan untuk menyampaikannya kepada orang lain.
      🔸 Rasul kriterianya seperti Nabi hanya saja ia diutus kepada kaum yang menyelisishi perintah Allah.

🔇 Adapun jika ada yang berpendapat bahwa Nabi tidak diperintahakan untuk menyampaikan apa yang telah Allah wahyukan, MAKA INI BATIL !!!!
Berdasarkan firman Allah Jalla wa 'Ala :

{ قَالَ يَبْنَؤُمَّ لَا تَأْخُذْ بِلِحْيَتِى وَلَا بِرَأْسِىٓ ۖ إِنِّى خَشِيتُ أَن تَقُولَ فَرَّقْتَ بَيْنَ بَنِىٓ إِسْرٰٓئيلَ وَلَمْ تَرْقُبْ قَوْلِى }

"Harun menjawab' "Hai putera ibuku, janganlah kamu pegang janggutku dan jangan (pula) kepalaku; sesungguhnya aku khawatir bahwa kamu akan berkata (kepadaku): "Kamu telah memecah antara Bani Israil dan kamu tidak memelihara amanatku"."
[QS. Ta Ha: Ayat 94]

{ وَوَهَبْنَا لَهُۥ مِن رَّحْمَتِنَآ أَخَاهُ هٰرُونَ نَبِيًّا }

"Dan Kami telah menganugerahkan kepadanya sebagian rahmat Kami, yaitu saudaranya, Harun menjadi seorang nabi."
[QS. Maryam: Ayat 53]

⬆️ Harun 'alaihis salam sebagai Nabi tetap diminta untuk menyampaikan risalah Allah.

📮 Demikian pula disebutkan dalam hadits yang shahih riwayat Imam Muslim dari sahabat Abdullah bin 'Amr bin 'Ash radhiyallahu 'anhu bahwa seorang Nabi masih diperintahkan untuk menyampaikan risalah yang ia ketahui kepada umat dan dilarang menyembunyikan ilmu.

"إِنَّهُ لَمْ يَكُنْ نَبِيٌّ قَبْلِي إِلَّا كَانَ حَقًّا عَلَيْهِ أَنْ يَدُلَّ أُمَّتَهُ عَلَى خَيْرِ مَا يَعْلَمُهُ لَهُمْ ، وَيُنْذِرَهُمْ شَرَّ مَا يَعْلَمُهُ لَهُمْ"

Artinya :
"Sesungguhnya tidaklah seorang sebelumku melainkan wajib atasnya untuk menunjukkan umat kepada kebaikan yang ia ketahui untuk mereka dan memperingatkan mereka terhadap kejelekan yang ia ketahui untuk mereka."

و الله أعلم بالصواب
بارك الله فيكم

 

✍🏽 Akhukum fillah Abu Ishaq at Thubany
                   - Ghafarallahu lahu -

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖