Firman Allah Subhanahu wata'ala: "Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar." (QS. At Taubah: 100)

Rabu, 18 Juni 2025

6️⃣ Sebab Keenam Meraih Kebahagiaan Hidup Adalah banyak Mengingat Nikmat Allah ‎صبحانه وتعالى

Termasuk upaya meraih kebahagiaan hidup adalah banyak mengingat nikmat Allah ‎subhanahuwata’ala, baik nikmat dhohir maupun nikmat batin. Dengan mengenal berbagai nikmat Allah ‎kemudian merenungkan nikmat tadi pola hidup semacam ini bisa mengusir al-ghom (kekhawatiran ‎akan apa yang akan terjadi di masa depan) dan al-ham (kesedihan atas apa yang terjadi di masa lalu).‎

Dengan mengenal nikmat Allah kemudian meresapinya dan menceritakan nikmat Allah bisa ‎meningkatkan derajat hamba sampai pada tingkat bersyukur ketika mendapatkan musibah, sampai ‎ketika seorang hamba di uji dengan kefakiran atau sakit atau musibah apapun yang dibenci oleh ‎manusia (tetap bersyukur).‎

Ketika seorang hamba membandingkan nikmat yang banyak yang sudah dia rasakan dengan kadar musibah yang sedang dia alami, maka musibah tersebut itu tidak ada nilainya dengan banyaknya nikmat yang sudah Allah berikan.

Setiap keadaan yang dibenci, bahkan musibah yang selalu dihindari, ketika Allah subhanahuwata'ala mentaqdirkan seorang hamba harus merasakan hal itu, kemudian hamba tadi menerima ketentuan Allah dengan penuh kesabaran, dengan penuh ridho, dengan penuh ketundukan dengan taqdir Allah, (taqdir tersebut) ringan untuk dijalankan, mudah untuk dipikul.

Cara untuk merubah keadaan yang semestinya pahit terasa manis, musibah ternyata jadi ladang pahala adalah meniatkan pada setiap keadaan yang dia hadapi peluang meraih ridho Allah subhanahuwata'ala.

Kitab pdf halaman 18 dan 19

Channel:‎
https://t.me/darsalwasailmufidah