Diantara sebab untuk menghilangkan kesedihan pada diri seorang mukmin akibat ujian yang terus-menerus datang silih berganti, menjadikan hatinya jatuh dalam kesedihan karena ujiannya bertubi-tubi adalah dengan menyibukkan diri dalam aktifitas yang bermanfaat, bisa pula dengan menyibukkan diri dengan mempelajari ilmu-ilmu yang bermanfaat, dengan kegiatan semacam ini hati manusia akan teralihkan untuk terus memikirkan perkara-perkara yang menyebabkan sedih dan gundah gulana.
Seringkalinya ketika seorang hamba fokus memanfaatkan waktu dengan hal-hal yang bermanfaat dia sampai pada level melupakan kesedihan, sampai lupa cara untuk bersedih, kalau cara ketiga ini dilakukan dengan benar, hidup kita penuh dengan kebahagiaan, dan semangat mengisi kebaikan dengan kebaikan.
Ini bisa dilakukan baik oleh seorang mukmin bahkan oleh non-mukmin sekalipun, bedanya kalau seorang mukmin dia mendapatkan kelebihan dari sisi keimanannya, keikhlasannya, niatannya dalam kesibukan-kesibukan yang bermanfaat tadi dengan ilmu yang dia pelajari atau ilmu yang dia ajarkan, dia juga menjalankan kebaikan seperti yang dia ajarkan kepada orang lain, kalau kesibukannya berupa ibadah maka bernilai ibadah disisi Allah, ketika kesibukan tadi adalah aktifitas duniawi atau rutinitas, dia diniatkan untuk membantu ketaatan kepada Allah Azza wa Jalla.
Cara yang ketiga ini pengaruhnya sudah terbukti untuk menghilangkan segala bentuk kekhawatiran, kesedihan, dan kegelisahan, berapa banyak orang yang tenggelam dalam kesedihan justru dia menambah masalah baru, muncul penyakit-penyakit karena kesedihan yang dia selami, obatnya dilupakan musibah tadi, sibukkan dengan perkara-perkara yang bermanfaat, baik duniawiah apalagi perkara ibadah.
Kitab pdf halaman 15 dan 16
Channel:
https://t.me/darsalwasailmufidah