1️⃣ Sebab Utama Dalam Meraih Kebahagiaan Yang Haqiqi Yaitu KEIMANAN DAN BERAMAL SHALIH - bag. 2
...cara yang seperti ini (yaitu beriman dan beramal shaleh sebagai sebab untuk mendapatkan kebahagiaan) juga diterangkan oleh Nabi ﷺ didalam hadits yang shahih, bahwasanya beliau ﷺ bersabda:
عَجَباً لأمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ لَهُ خَيْرٌ، إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْراً لَهُ، وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خيْراً لَهُ، وَلَيْسَ ذَلِكَ لأِحَدٍ إِلاَّ للْمُؤْمِن
Artinya:
"Sungguh menakjubkan keadaan seorang mukmin, semua keadaannya mengandung kebaikan, ketika dia mendapatkan kemudahan mukmin tadi pandai bersyukur, maka syukurnya merupakan kebaikan baginya. Ketika mukmin tadi ditimpa kesulitan, mukmin yang baik akan bersabar, maka kesabarannya mendatangkan kebaikan untuknya. Kondisi yang semacam ini tidak didapatkan pada seluruh manusia di dunia ini kecuali pada seorang mukmin."
HR. Muslim dari sahabat Shuhaib bin Sinan Ar-Rumy radhiallahu'anhu
Dalam hadits ini Nabi ﷺ memberitakan, seorang mukmin itu justru bertambah kebaikannya, bertambah pahalanya setiap kali muncul ujian kesenangan ataupun ujian yang tidak disenangi.
Dari sini kita bisa melihat perbedaan yang sangat mencolok antara dua orang ketika diuji oleh Allah Azza wa Jalla, baik ujian kebaikan ataupun ujian kejelekan, itu semua tergantung tingkatan manusia dalam keimanan dan beramal shaleh.
Orang yang memiliki kesempurnaan iman ketika diuji dengan kebaikan pandai bersyukur, diuji dengan kejelekan mudah bersabar, sehingga hari-harinya dipenuhi dengan kesenangan tidak galau dan tidak risau, tidak gelisah dan tidak sempit dadanya, sempurna baginya kehidupan yang baik di dunia.
Pihak yang lain ketika diuji dengan kesenangan malah melampaui batas, sikapnya seperti hewan ternak tidak bersyukur kepada Allah Azza wa Jalla, dan bersamaan dengan hal tersebut hatinya tidak tenang, dia diliputi ketakutan dan kekhawatiran, dia dihantui perasaan takut harta yang dia miliki saat ini tiba-tiba hilang, takut adanya saingan, belum lagi dirinya tersiksa dengan ambisi yang tidak pernah terpuaskan, selalu hasratnya menggiring dirinya untuk memenuhi keinginan-keinginan dunia yang lain, ambisinya tadi secara kenyataan ada yang terpenuhi ada yang tidak berhasil terpenuhi....
Kitab pdf halaman 9 dan 10
Channel: