“4 Rukun Akhlaq Terpuji”
Faedah diambil dari Daurah bersama Al
Ustadz Agus Suaidi Hafidzahullah
https://t.me/daurahtausiyahalbayyinah/253
Dakwah Rasulullah ﷺ adalah
menyempurnakan akhlaq, agama Islam dengan mudah tersebar biidznillah disebabkan
akhlaq para sahabat Rasulullah ﷺ
Rasulullah ﷺ bersabda:
وعن أبي هُريرة رضي الله عنه قَالَ: سُئِلَ رسولُ اللَّه ﷺ
عَنْ أَكثرِ مَا يُدْخِلُ النَّاسَ الجَنَّةَ، قَالَ: "تَقْوى اللَّهِ وَحُسْنُ الخُلُق". رواه الترمذي
وقال: حديث حسن صحيح
Artinya: Dari Sahabat Abu Hurairoh radhiallahu’anhu,
dia berkata: Rasulullah ﷺ ditanya tentang apa yang paling banyak menyebabkan manusia
masuk ke dalam surga, beliau ﷺ menjawab: “Taqwa kepada Allah dan akhlaq yang baik”. HR.
At Tirmidzi, hadits hasan shahih.
Kenapa Taqwa dan Khusnul khuluq menyebabkan
banyak manusia masuk surga?
Karena taqwa kepada Allah
menjadikan seorang hamba bagus hubungannya kepada Allah Azza wa Jalla
dan Khusnul khuluq menjadikan seorang hamba bagus pada hamba yang lain.
Taqwa kepada Allah Azza wa Jalla
menjadi sebab kecintaan dari Allah Azza wa Jalla, sedangkan akhlaq yang
baik mendorong seseorang untuk cinta kepada Allah Azza wa Jalla.
Salah satu keutamaan
akhlak yang baik adalah bisa bermajelis didekat Rasulullah ﷺ di hari kiamat.
Rasulullah ﷺ bersabda:
وعن جابر رضي الله
عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: "إن
من أحبِّكم إليَّ، وأقربِكم مني مجلسًا يوم القيامة، أحاسنَكم أخلاقًا" رواه الترمذي وقال: حديث حسن.
Artinya: Dari Sahabat Jabir radhiallahu’anhu,
bahwasanya Rasulullah ﷺ bersabda: “Sesungguhnya yang paling mencintaiku dan paling
dekat majelisnya denganku diantara kalian pada hari kiamat adalah yang paling
baik akhlaqnya” HR. At Tirmidzi, hadits hasan shahih
Al Hafidz Ibnu Rajab Al Hambali
menukil dalam kitabnya Jami'ul Ulum wal Hikam
أبو محمد ابن أبي زيد ﺇمام المالكية في زمانه أنه
قال: جماع ﭐداب الخير وﺃزمته تتفرع من ﺃربعة ﺃحاديث:
قول النبي ﷺ: "من كان
يؤمن بالله واليوم اﻵخر فليقل الخير ﺃو ليصمت" رواه البخاري ومسلم
وقوله ﷺ: "من حسن
اﻹسلام المرء تركه ما لا يعنيه" رواه الترمذي وصححه اﻷلباني
وقوله ﷺ: للذي اختصر له في الوصية "لا تغضب"
وقوله ﷺ: "المؤمن يحب
ﻷخيه ما يحب لنفسه"
Abu Muhammad bin Abi
Zaid, imam al malikiyah di zamannya berkata: “Adab-adab yang baik terkumpul dan
bercabang diseputar 4 hadits:
· Nabi Muhammad ﷺ bersabda: “Barangsiapa
beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaknya berkata yang baik atau diam”
HR. Bukhari dan Muslim
· Nabi ﷺ juga bersabda: “Diantara tanda baiknya
islam seseorang adalah dengan meninggalkan apa-apa yang tidak bermanfaat
baginya” HR. At Tirmidzi dan di shahihkan Al-Albani
· Nabi ﷺ juga bersabda untuk menasehati seseorang
secara ringkas “Jangan marah”
· Nabi ﷺ juga bersabda: “Seorang mukmin menyukai
untuk saudaranya apa-apa yang dia sukai untuk dirinya sendiri”
Didalam riwayat diatas terdapat
beberapa penjelasan tentang rukun-rukun adab yang baik:
(1) Menjaga Lisan,
Siapa yang tidak bisa menjaga lisannya maka dia tidak
dikatakan memiliki akhlaq yang baik. Diantara makna menjaga lisan adalah
mengatur lisan dan menahan lisan kecuali jika yang diucapkan bermanfaat, 3
keadaan ketika akan berbicara:
1) Ucapannya bagus
dan jelas bagusnya, maka silahkan lisan berbicara
2) Ucapan yang
keluar adalah kejelekan dan jelas jeleknya, maka dia harus mencegah dan menahan
diri agar lisan tidak berbicara
3) Masih samar
tidak tahu jika bicara akibatnya jelek atau baik, dalam keadaan seperti ini
hendaknya menahan diri agar tidak berbicara
Rasulullah ﷺ bersabda:
"دع ما يريبك إلى ما لا يريبك".
رواه الترمذي والنَّسائي، وقال الترمذي: حديث حسن صحيح.
Artinya: “Tinggalkan
apa yang meragukanmu kepada apa yang tidak meragukanmu” HR. At Tirmidzi dan An-Nasa’i, At Tirmidzi
berkata: hadits hasan shahih
Pokok adab adalah
menjaga lisan, orang yang tidak bisa menjaga lisan maka dianggap tidak
berakhlak
(2) Menjauhi rasa
penasaran yang tidak bermanfaat
Allah Ta’ala berfirman:
﴿وَٱلَّذِینَ هُمۡ عَنِ ٱللَّغۡوِ مُعۡرِضُونَ ﴾
Artinya: “dan orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan
dan perkataan) yang tidak berguna” [QS. Al-Mu'minun: 3]
Didalam HR. At
Tirmidzi, derajat hadits hasan
عَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: "مِنْ حُسْنِ إِسْلَامِ الْمَرْءِ
تَرْكُهُ مَا لَا يَعْنِيهِ" رَوَاهُ التِّرْمِذِيُّ، وقَالَ: حَسَنٌ
Dari Sahabat
Abu Hurairoh radhiallahu’anhu, dia berkata Rasulullah ﷺ bersabda: “Diantara
tanda baiknya islam seseorang adalah dengan meninggalkan apa-apa yang tidak
bermanfaat baginya”
Manusia yang suka
kepo dan melakukan perkara sia-sia dianggap tidak berakhlak
(3) Tidak
melampiaskan emosi diri khususnya ketika marah
Rasulullah ﷺ bersabda:
"لا تغضب"
“Jangan marah” HR. Bukhari
Berkata sebagian ulama: “Marah itu awalnya kegilaan dan
akhirnya penyesalan”
Telah datang dalam sebagian riwayat hadits bahwasanya marah
mengumpulkan semua kejelekan
(4) Lapang dada
Memiliki dada yang lapang yang bersih
dari hasad dan dengki, bersih dari dendam dan benci.
Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim
عَنْ
أَبِيْ حَمْزَة أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْهُ خَادِمِ
النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: "لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ
حَتَّى يُحِبَّ لأَخِيْهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ" رَوَاهُ
اْلبُخَارِيّ وَمُسْلِمٌ
Artinya: Dari Abu Hamzah –Anas bin Malik radhiyallahu
‘anhu– pembantu Rasulullah, dari Nabi ﷺ, beliau
bersabda: ”Tidaklah salah seorang di antara kalian beriman (dengan keimanan
yang sempurna) sampai dia mencintai untuk saudaranya apa yang ia cintai untuk
dirinya sendiri.”
Yang dimaksud dengan lapang dada
ialah tidak ada kebencian, dendam atau sakit hati atau penyakit-penyakit hati
lainnya kepada saudaranya.
Rasulullah ﷺ bersabda:
"المؤمن يحب ﻷخيه ما يحب لنفسه"
Artinya: “Seorang
mukmin menyukai untuk saudaranya apa-apa yang dia sukai untuk dirinya sendiri”
HR. Bukhari dan Muslim
Barangsiapa yang
mampu mengamalkan 4 rukun ini, maka akan mendapatkan akhlaq yang terpuji. Dari
4 rukun ini akan bercabang menjadi akhlaq-akhlaq yang baik lainnya.
Semoga Allah Azza wa Jalla senantiasa
membaguskan perilaku kita sehingga selaras dengan akhlaq Nabi ﷺ.