Firman Allah Subhanahu wata'ala: "Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar." (QS. At Taubah: 100)

Rabu, 29 Mei 2024

URGENSI AKHLAK DI ERA GLOBALISASI

“4 Rukun Akhlaq Terpuji”

Faedah diambil dari Daurah bersama Al Ustadz Agus Suaidi Hafidzahullah

https://t.me/daurahtausiyahalbayyinah/253

 

Dakwah Rasulullah adalah menyempurnakan akhlaq, agama Islam dengan mudah tersebar biidznillah disebabkan akhlaq para sahabat Rasulullah

Rasulullah bersabda:

وعن أبي هُريرة رضي الله عنه قَالَ: سُئِلَ رسولُ اللَّه ﷺ عَنْ أَكثرِ مَا يُدْخِلُ النَّاسَ الجَنَّةَ، قَالَ: "تَقْوى اللَّهِ وَحُسْنُ الخُلُق". رواه الترمذي وقال: حديث حسن صحيح

Artinya: Dari Sahabat Abu Hurairoh radhiallahu’anhu, dia berkata: Rasulullah ditanya tentang apa yang paling banyak menyebabkan manusia masuk ke dalam surga, beliau menjawab: “Taqwa kepada Allah dan akhlaq yang baik”. HR. At Tirmidzi, hadits hasan shahih.

 

Kenapa Taqwa dan Khusnul khuluq menyebabkan banyak manusia masuk surga?

Karena taqwa kepada Allah menjadikan seorang hamba bagus hubungannya kepada Allah Azza wa Jalla dan Khusnul khuluq menjadikan seorang hamba bagus pada hamba yang lain.

Taqwa kepada Allah Azza wa Jalla menjadi sebab kecintaan dari Allah Azza wa Jalla, sedangkan akhlaq yang baik mendorong seseorang untuk cinta kepada Allah Azza wa Jalla.

Salah satu keutamaan akhlak yang baik adalah bisa bermajelis didekat Rasulullah di hari kiamat.

Rasulullah bersabda:

وعن جابر رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: "إن من أحبِّكم إليَّ، وأقربِكم مني مجلسًا يوم القيامة، أحاسنَكم أخلاقًا"  رواه الترمذي وقال: حديث حسن.

Artinya: Dari Sahabat Jabir radhiallahu’anhu, bahwasanya Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya yang paling mencintaiku dan paling dekat majelisnya denganku diantara kalian pada hari kiamat adalah yang paling baik akhlaqnya” HR. At Tirmidzi, hadits hasan shahih

 

Al Hafidz Ibnu Rajab Al Hambali menukil dalam kitabnya Jami'ul Ulum wal Hikam

أبو محمد ابن أبي زيد ﺇمام المالكية في زمانه أنه قال: جماع ﭐداب الخير وﺃزمته تتفرع من ﺃربعة ﺃحاديث:

قول النبي ﷺ: "من كان يؤمن بالله واليوم اﻵخر فليقل الخير ﺃو ليصمت" رواه البخاري ومسلم

وقوله ﷺ: "من حسن اﻹسلام المرء تركه ما لا يعنيه" رواه الترمذي وصححه اﻷلباني

وقوله ﷺ: للذي اختصر له في الوصية "لا تغضب"

وقوله ﷺ: "المؤمن يحب ﻷخيه ما يحب لنفسه"

Abu Muhammad bin Abi Zaid, imam al malikiyah di zamannya berkata: “Adab-adab yang baik terkumpul dan bercabang diseputar 4 hadits:

·      Nabi Muhammad bersabda: “Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaknya berkata yang baik atau diam” HR. Bukhari dan Muslim

·      Nabi juga bersabda: “Diantara tanda baiknya islam seseorang adalah dengan meninggalkan apa-apa yang tidak bermanfaat baginya” HR. At Tirmidzi dan di shahihkan Al-Albani

·      Nabi juga bersabda untuk menasehati seseorang secara ringkas “Jangan marah

·      Nabi juga bersabda: “Seorang mukmin menyukai untuk saudaranya apa-apa yang dia sukai untuk dirinya sendiri

 

Didalam riwayat diatas terdapat beberapa penjelasan tentang rukun-rukun adab yang baik:

(1)   Menjaga Lisan,

Siapa yang tidak bisa menjaga lisannya maka dia tidak dikatakan memiliki akhlaq yang baik. Diantara makna menjaga lisan adalah mengatur lisan dan menahan lisan kecuali jika yang diucapkan bermanfaat, 3 keadaan ketika akan berbicara:

1)      Ucapannya bagus dan jelas bagusnya, maka silahkan lisan berbicara

2)      Ucapan yang keluar adalah kejelekan dan jelas jeleknya, maka dia harus mencegah dan menahan diri agar lisan tidak berbicara

3)      Masih samar tidak tahu jika bicara akibatnya jelek atau baik, dalam keadaan seperti ini hendaknya menahan diri agar tidak berbicara

Rasulullah bersabda:

"دع ما يريبك إلى ما لا يريبك". رواه الترمذي والنَّسائي، وقال الترمذي: حديث حسن صحيح.

Artinya: “Tinggalkan apa yang meragukanmu kepada apa yang tidak meragukanmuHR. At Tirmidzi dan An-Nasa’i, At Tirmidzi berkata: hadits hasan shahih

Pokok adab adalah menjaga lisan, orang yang tidak bisa menjaga lisan maka dianggap tidak berakhlak

 

(2)   Menjauhi rasa penasaran yang tidak bermanfaat

Allah Ta’ala berfirman:

﴿وَٱلَّذِینَ هُمۡ عَنِ ٱللَّغۡوِ مُعۡرِضُونَ

Artinya: “dan orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tidak berguna” [QS. Al-Mu'minun: 3]

 

Didalam HR. At Tirmidzi, derajat hadits hasan

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: "مِنْ حُسْنِ إِسْلَامِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لَا يَعْنِيهِ" رَوَاهُ التِّرْمِذِيُّ، وقَالَ: حَسَنٌ

Dari Sahabat Abu Hurairoh radhiallahu’anhu, dia berkata Rasulullah bersabda: “Diantara tanda baiknya islam seseorang adalah dengan meninggalkan apa-apa yang tidak bermanfaat baginya

Manusia yang suka kepo dan melakukan perkara sia-sia dianggap tidak berakhlak

 

(3)   Tidak melampiaskan emosi diri khususnya ketika marah

Rasulullah bersabda:

"لا تغضب"

Jangan marah” HR. Bukhari

 

Berkata sebagian ulama: “Marah itu awalnya kegilaan dan akhirnya penyesalan”

Telah datang dalam sebagian riwayat hadits bahwasanya marah mengumpulkan semua kejelekan

 

(4)   Lapang dada

Memiliki dada yang lapang yang bersih dari hasad dan dengki, bersih dari dendam dan benci.

Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim

 

عَنْ أَبِيْ حَمْزَة أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْهُ خَادِمِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: "لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لأَخِيْهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ" رَوَاهُ اْلبُخَارِيّ وَمُسْلِمٌ

Artinya: Dari Abu Hamzah –Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu– pembantu Rasulullah, dari Nabi , beliau bersabda: ”Tidaklah salah seorang di antara kalian beriman (dengan keimanan yang sempurna) sampai dia mencintai untuk saudaranya apa yang ia cintai untuk dirinya sendiri.”

 

Yang dimaksud dengan lapang dada ialah tidak ada kebencian, dendam atau sakit hati atau penyakit-penyakit hati lainnya kepada saudaranya.

Rasulullah bersabda:

"المؤمن يحب ﻷخيه ما يحب لنفسه"

Artinya: “Seorang mukmin menyukai untuk saudaranya apa-apa yang dia sukai untuk dirinya sendiri” HR. Bukhari dan Muslim

 

Barangsiapa yang mampu mengamalkan 4 rukun ini, maka akan mendapatkan akhlaq yang terpuji. Dari 4 rukun ini akan bercabang menjadi akhlaq-akhlaq yang baik lainnya.

 

Semoga Allah Azza wa Jalla senantiasa membaguskan perilaku kita sehingga selaras dengan akhlaq Nabi .

Senin, 20 Mei 2024

Wahai Pemuda! Ke mana tujuan hidupmu?

💎 Para pemuda adalah sinar harapan umat ini. Merekalah generasi masa depan yang akan membawa agama ini, berjuang untuk memberikan sumbangsih bagi Islam, kaum muslimin, maupun tanah negerinya. Semua itu bisa terwujud _insyaAllah_ dari Generasi Muslim yang senantiasa terbina di atas keimanan dan keilmuan agama yang kokoh, terdidik di atas ketaatan kepada Allah Azza wa Jalla dan Rasul-Nya shallahu'alaihi wassalam, serta terhindar dari segala kerusakan dan penyimpangan dalam urusan agama dan dunia.
 
💥 Namun, Ujian besar menimpa kalian, Wahai Pemuda Islam!, dengan takdir Allah dan keadilan-Nya, seiring dengan perjalanan waktu dan kemajuan zaman, seiring itu pulalah berbagai arus pemikiran, budaya-budaya asing, serta gaya hidup dan peradaban menyimpang demikian gencar menyerang negeri-negeri kaum muslimin. Kemajuan teknologi mutakhir telah menawarkan sejuta impian dan kesenangan duniawi yang hampir-hampir tidak lepas dari kemaksiatan dan kerusakan.  
Sadarlah, Wahai Pemuda Islam! Negeri Barat yang notabene negeri kaum kafir, kini sudah dijadikan sebagai tauladan dan panutan oleh mayoritas kaum muslimin, mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki, sejak siang dan malam, tak shalat, tak puasa, meninggalkan kewajiban-kewajiban lainnya, melakukan keharaman, muda-mudinya lebih pe-de dengan pakaian you can seenya, celana jeans, baju ketat, tato, tindikan abnormal, model kaum pank, brutal, metal, night club, diskotik, band-band musik, pacaran, gaya hidup hewanis, hura-hura, free sex, majalah/film/cd porno, cabul, pil koplo, heroin, narkotik, merokok, minuman keras, pelacuran, mafia geng kejahatan, pembunuhan, tawuran, demontrasi, dan perjudian dan setumpuk rentetan kebobrokan lainnya. Seakan-akan mereka sudah lupa siapa Nabi yang seharusnya mereka contoh. Tidak ingat lagi kepada siapa mereka menyembah. Tidak mengenal terhadap agamanya sendiri yang mereka peluk. Bersikap masa bodoh, acuh tak acuh, tak peduli..seraya mereka berkata: “Be your selft”! Jadilah dirimu sendiri! (seperti syaitan) na’udzubillahi min dzalik wanas’alullah assalamah 

💡 Sadarlah, Wahai Pemuda Islam! 
“Barat” telah menjadikan anda sebagai target korban berikutnya. Akan menjadikan anda sebagai pengikut setia mereka, budak syaithan, pengekor dalam setiap langkah jejak kaki mereka, siang dan malam, kapan pun dan di mana pun, sampai jati diri anda hilang sebagai seorang muslim. akhirnya tidaklah para Syaithan dan orang-orang kafir itu bekerjasama melainkan untuk menyeret tangan anda ke arah lembah kehancuran dan kebinasaan. Menjebloskan anda kejurang kehinaan yang mencekam bersama mereka jatuh dalam gelap kengerian dan dahsyatnya siksa api neraka selama-lamanya. Inikah yang disebut modernitas? Inikah kesuksesan hidup? Inikah kemajuan intelektualitas? Inikah cita-cita tertinggi nan mulia?

💥 Bangkitlah, Wahai Pemuda Islam! 
Demi Allah, ini adalah suatu realita yang demikian getir dan pahit terasa dilubuk jiwa dan membuat air mata berlinang. Demikianlah fenomena yang terjadi pada kebanyakan kaum muda islam, generasi yang akan dihancurkan oleh wabah westernisasi. tapi Alhamdulillah..di sudut-sudut kehidupan ini, masih bisa kita jumpai sebagian kecil dari pemuda Islam yang masih istiqamah/berpegang teguh di atas ajaran agamanya yang murni. Meniti jejak Rasulullah shallahu'alaihi wassalam dan para Shahabatnya radhiallahu'anhum. Mereka –insyaAllah- senantiasa tumbuh berkembang di atas ketaatan dan terjaga dari kemaksiatan. Sehari-harinya mereka tersibukkan dengan memakmurkan masjid, menghafal, mempelajari Al Qur’an dan hadits-hadits Rasulullah. Mereka tinggalkan segala gemerlap dunia, menjauhkan diri dari godaan fitnah yang menggiurkan, dan menyingkir dari huru-hara pergaulan yang merusak. Mereka mengabdikan diri sepenuhnya kepada Allah, Islam, dan kaum muslimin. Mereka tekun belajar, menuntut ilmu agama untuk menyelamatkan diri sendiri, kemudian keluarga, dan berdakwah mengajak umat untuk kembali ke jalan Allah Azza wa Jalla. Melihat mereka, terasa sejuk kedua mata ini, terasa haru dan damai jiwa ini, serta bersinarlah kembali pelita asa, harapan yang sempat redup oleh terpaan badai berselimut kegelapan. Semoga Allah Azza wa Jalla senantiasa merahmati, menjaga, melindungi, menolong, dan memudahkan segala urusan mereka. Semoga Allah terus menganugerahi mereka istiqamah di atas kemuliaan cita-cita mereka hingga tiba saatnya ketika harus berpisah dengan dunia nan fana ini dengan ridha dan diridhai karena telah mencurahkan segala yang mereka miliki untuk Islam dan kaum muslimin. Aamiin.. 
kapan kita seperti mereka? 

⌚️ Sekarang Bertaubatlah, Wahai Pemuda Islam! 
Sampai kapan kalian akan terus berlarut-larut dalam gelombang kemaksiatan dan kerusakan? Sementara ajal itu ada di depan mata, terus mengintai manusia, tinggal menunggu saatnya tiba. Apa jadinya apabila kalian menghadap Rabb kalian dalam keadaan bermandikan lumpur dosa? Sementara kalian tidak tahu, apakah satu atau dua jam kedepan kalian masih menghirup udara dunia nan fana ini.. maka segeralah bertaubat sebelum segalanya terlambat..sudah saatnya kalian berbenah diri, menata langkah, meniti jalan kebenaran menuju keridhaan Allah. Sudah saatnya kalian berubah menjadi generasi yang shalih dan shalihah, berguna bagi agama dan umat. Berjuang menggapai cita-cita yang tinggi nan mulia, meraih kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Percayalah apabila kalian bertaubat dengan taubat yang semurni-murninya dan kalian adalah orang yang bertauhid. Pasti Allah akan mengampuni kalian. Allah akan mensucikan kalian dan menggantikan kejelekan-kejelekan dengan kebaikan. 

Allah Ta'ala telah berfirman:

  يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَصُوحًا عَسَىٰ رَبُّكُمْ أَنْ يُكَفِّرَ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ يَوْمَ لَا يُخْزِي اللَّهُ النَّبِيَّ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ ۖ نُورُهُمْ يَسْعَىٰ بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَانِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا أَتْمِمْ لَنَا نُورَنَا وَاغْفِرْ لَنَا ۖ إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang mukmin yang bersama dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: "Ya Rabb Kami, sempurnakanlah bagi Kami cahaya Kami dan ampunilah kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu." (QS At-Tahrim: 8)

Sumber:
https://t.me/salafykawunganten/1093

Selasa, 14 Mei 2024

Remang-remang Remaja Dalam Sorotan

Kata orang, masa remaja adalah masa yang paling indah. 
Masa yang penuh kebebasan untuk berekspresi. 
Masa untuk mencari jati ciri dan teman sebanyak-banyaknya. Selanjutnya apa kata hati dan teman itulah jalan hidupnya.
Tak peduli bagaimana rambu-rambu agama dan norma kesopanan, yang penting happy.
Bagaimana kenyataan yang dialami remaja masa kini, simak ulasannya berikut ini!

MASA REMAJA 
Remaja adalah masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa.
Masa ini disebut pula dengan masa puber.
Dalam Islam, masa remaja diawali pada usia baligh yang ditandai dengan munculnya tanda-tanda baligh padanya.
Pada usia ini mereka sudah mukallaf (terbebani hukum syariat), dicatat perbuatan baik dan buruk mereka, serta akan dihisab amal mereka kelak di akhirat.

Barang siapa yang melakukan kebaikan walaupun seberat biji sawi, mereka akan melihat balasannya.
Dan barang siapa yang melakukan kejelekan walaupun seberat biji sawi, mereka juga akan melihat balasannya. Nasalullah as-salamah wal ‘afiyah.

PERHATIAN ISLAM KEPADA REMAJA
Islam begitu perhatian terhadap remaja.
Bagaimana tidak?
Usia ini sangat rentan dengan berbagai perubahan.
Bisa jadi seseorang yang pada masa anak-anak sangat baik, pendiam, dan berakhlak bagus, tiba-tiba berubah di masa remajanya menjadi sosok yang nakal, sulit diatur, emosional, dan terjatuh dalam pergaulan bebas serta penuh maksiat.
Semoga Allah menjaga kita dan anak-anak kita dari yang demikian itu.

POTRET REMAJA ZAMAN 
Di zaman sekarang ini, keremajaan yang diliputi dengan akhlak karimah dan penampilan islami sangatlah sulit.

Banyak di antara mereka yang terjatuh dalam kubangan lumpur dosa dan maksiat.
Pergaulan bebas (freesex), narkoba, nongkrong di remang-remang kafe, mondar-mandir di mal, tasyabbuh (meniru gaya dan tingkah laku orang barat/kafir), laki-laki memakai anting dan tato, berpakaian serba ketat, dan memamerkan auratnya seolah-olah atau bahkan sudah menjadi ikon bagi dunia remaja gaul masa kini.

Allahlah tempat mengadu atas musibah yang banyak menimpa para remaja islam.

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN REMAJA 
Kira-kira, apa sebabnya mereka begitu mudah terseret dalam lingkaran setan dan hawa nafsu, dan apa solusi untuk mereka agar bisa tumbuh sebagai remaja yang memiliki akhlak karimah,  taat kepada Allah Ta’ala, berbakti kepada orang tua, dan bermanfaat bagi agama, masyarakat, dan bangsanya?

Menyalahkan sepenuhnya kepada pribadi mereka bukanlah sikap yang bijak.
Karena faktor penyebab dari munculnya problematika remaja begitu banyak.
Bisa dikatakan bahwa faktor yang mempengaruhi mereka itu ada dua, yaitu: faktor dari dalam (internal) dan faktor dari luar (eksternal).

Faktor internal adalah faktor yang muncul dari diri pribadi orang tersebut, seperti: sifat/tabiat, dan hawa nafsu.

Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang muncul dari luar seperti: orang tua, keluarga, lingkungan, teman bergaul, tempat pendidikan, dan berbagai media massa dan elektronik yang dikonsumsi.

ISLAM ADALAH SOLUSI 
Islam adalah agama yang sempurna. Tidak ada satu pun perkara yang dibutuhkan oleh setiap insan untuk kemaslahatan hidupnya melainkan telah tersinari dengan cahaya Islam. Islam telah memberikan segala aturan, baik berupa perintah atau larangan. Perintah untuk dijalankan, dan larangan untuk dijauhi.
Bagi setiap insan yang menginginkan kebaikan dan kebahagiaan untuk dirinya, keluarga, masyarakat, bangsa dan negaranya, haruslah kembali kepada tuntunan Islam.
Hanya Islam yang mampu menjawab, memberikan solusi dan cara terbaik untuk mengantarkan setiap umat kepada kebahagiaan, kejayaan, dan kemenangan.

TELADAN TERBAIK 
Siapakah teladan terbaik dalam Islam yang harus kita ikuti?
Ya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah teladan terbaik.
Beliau adalah manusia terbaik, dan pemilik akhlak terbaik yang dipuji oleh kawan maupun lawan.
Bahkan Allah Ta’ala sendiri telah memuji dan menjadi saksi atas agungnya akhlak beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Sejarah telah menjadi saksi akan keberhasilan beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam (dengan bimbingan wahyu) yang begitu gemilang dalam mengantarkan umat kepada kejayaan.

Beliau adalah figur yang tak terkalahkan dan tertandingi oleh siapapun dalam segala aspek kehidupan.
Tak terkecuali dalam mengarahkan anak-anak dan para remaja yang merupakan aset berharga bagi kemaslahatan umat di masa depan.

Pembaca yang semoga dimuliakan Allah Ta’ala …
Kalau kita ingin berhasil seperti mereka, ikutilah metode yang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Karena belajar dari sebuah keberhasilan, insya Allah akan mengantarkan kita kepada keberhasilan pula.
Janganlah kita mencari metode lain dalam mencari sebuah keberhasilan selain berusaha dan terus berusaha dengan sekuat tenaga untuk terus menggali dan belajar tentang apa yang telah diwariskan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada umatnya.

Yakinlah bahwa umat ini tidak akan baik, kecuali dengan perkara yang telah membuat baik generasi awal kita.

REALITA PAHIT 
Cukuplah kenyataan pahit yang ada, di era yang serba modern ini, keberadaan para remaja ISLAM (bukan kafir, bukan pula ateis) yang tidak tahu kemana mereka harus melangkah?

Dari kecil mereka tidak pernah diajari bagaimana Islam yang benar, apa itu al-Quran, siapa Rabb dan nabinya, bagaimana cara membaca al-Quran, apa itu surga dan neraka, ada apa setelah kematian, dan seterusnya dari perkara yang harus diketahui oleh setiap muslim.

Dari kecil yang ditekankan oleh orang tua adalah belajar yang pintar, agar kalau sudah besar menjadi orang besar dan sukses di dunia.

Di rumah, orang tua tidak perhatian, sibuk dengan pekerjaan, tidak tahu apa yang dilakukan anaknya, media apa yang dibaca, acara apa yang ditonton, siapa teman bermainnya, dan seterusnya.
Innalillah wa inna ilaihi raj’iun.

POTRET SURAM REMAJA ZAMAN 
Cukuplah potret suram kehidupan remaja di masa kini, manakala mereka lepas kendali dan kontrol, terombang-ambing dalam pergaulan bebas, mengikuti hawa nafsu, menjadi korban rayuan iblis dan bala tentaranya, berbuat zalim, menyakiti saudaranya, berbuat keji, merusak kehormatan wanita, dll.

Penampilan mereka jauh dari penampilan islami.
Tidak tercium dari mereka aroma harum islam dan ibadah.
Wajahnya jarang tersentuh air wudhu. Anggota sujudnya sangat jauh dari tempat sujud.
Rambutnya acak-acakan dan dimodel meniru pujaan hatinya.
Waktunya habis siang dan malam untuk mencari kepuasan.
Yah, kepuasan semu yang tak kunjung datang.
Semakin dicari, justru semakin menjauh.
Tak jarang dari mereka yang hatinya begitu rapuh.
Walaupun mereka memiliki fisik yang kuat, tapi hatinya lemah.

FAKTA REMAJA
Cukuplah kenyataan yang menyayat hati, ketika remaja islam tertimpa masalah berat, mereka menjadi stres berat.

Akhirnya apa yang dilakukan? Tidak lain kecuali bunuh diri.
Entah dengan gantung diri, minum racun, menjatuhkan diri dari tempat yang tinggi, atau  menghadang laju kereta api.
Seolah-olah dengan bunuh diri, masalah langsung selesai.

Mengapa mereka tidak tahu, bahwa dengan kematian yang disebabkan karena bunuh diri akan membuat kehidupannya lebih susah.

Kehidupan di mana?
Yah, kehidupan di alam kubur dan akhirat kelak.
Kehidupan yang lebih mengerikan daripada kehidupan yang ada di dunia ini.
Kehidupan yang tidak ada yang bisa menolong kecuali amal saleh yang dia lakukan di dunia.

Kalau seandainya orang tua tahu, azab apa yang sedang menimpa anaknya, niscaya mereka akan pingsan dan tidak bisa tidur.

SADARLAH!
Duhai orang tua, sadarlah, kasihanilah anakmu!
Selamatkanlah mereka dari azab yang mengerikan!
Selamatkan mereka dari bencana maksiat dan dosa.

Wahai remaja, kembalilah ke jalan Rabbmu, bertobatlah segera dari dosa-dosamu, sebelum malaikat maut menjemputmu, dan sebelum malaikat munkar dan nakir menyapamu.

Wahai remaja, tinggalkanlah jalan setan, yang menghiasi maksiat dengan keindahan.
Ketahuilah olehmu, ini adalah kehidupan dunia yang terbentang tapi fana.
Kehidupan yang hakiki, hanyalah kehidupan di akhirat yang kekal dan abadi.

Semoga Allah menyelamatkan dirimu dan kita semua dari malapetaka di dunia dan akhirat.


Sumber:
https://forumsalafy.net/remang-remang-remaja-dalam-sorotan/

Selasa, 07 Mei 2024

DAHSYATNYA NERAKA



Iman tentang adanya surga dan neraka adalah satu prinsip dalam akidah Ahlus Sunnah wal Jamaah.
Imam Ahmad rahimahullah berkata, “Surga dan neraka adalah dua makhluk Allah subhanahu wa ta’ala yang telah diciptakan, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam,

دَخَلْتُ الْجنَّةَ فَرَأَيْتُ قَصْرًا وَرَأَيْتُ الْكَوْثَرَ وَاطَّلَعْتُ فِي الْجنَّةِ فَرَأَيْتُ أَكْثَرَ أَهْلَهَا كَذَا، وَاطَّلَعْتُ فِي النَّارِ فَرَأَيْتُ كَذَا وَكَذَا

Aku masuk ke surga, aku pun melihat istana di sana. Aku juga melihat al-Kautsar. Aku melihat ke surga, ternyata kebanyakan penduduk surga adalah demikian (yakni orang-orang fakir). Aku juga melihat neraka dan ternyata kebanyakan penghuninya adalah demikian (yakni wanita –pent.).”

Barang siapa menganggap keduanya belum ada saat ini, berarti dia telah mendustakan Al-Qur’an. Saya menduga, orang tersebut tidaklah mengimani adanya surga dan neraka.” (Lihat Ushulus Sunnah)

Imam ath-Thahawi rahimahullah berkata, “Surga dan neraka adalah dua makhluk yang telah diciptakan, tidak akan punah, dan tidak akan hancur.” (al-’Aqidah ath-Thahawiyah)

Ibnu Abil Izzi rahimahullah berkata, “Ahlus Sunnah telah bersepakat bahwa surga dan neraka adalah dua makhluk yang telah ada sekarang.” (Syarah al-’Aqidah ath-Thahawiyah)

Dalil-Dalil Adanya Surga & Neraka

Dalil-dalil masalah ini dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah sangatlah banyak. Di antaranya:
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

وَسَارِعُوٓاْ إِلَىٰ مَغۡفِرَةٍ مِّن رَّبِّكُمۡ وَجَنَّةٍ عَرۡضُهَا ٱلسَّمَٰوَٰتُ وَٱلۡأَرۡضُ أُعِدَّتۡ لِلۡمُتَّقِينَ

Dan bersegeralah kalian kepada ampunan dari Rabb kalian dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.” (Ali Imran: 133)

Allah subhanahu wa ta’ala juga berfirman tentang neraka,

فَإِن لَّمۡ تَفۡعَلُواْ وَلَن تَفۡعَلُواْ فَٱتَّقُواْ ٱلنَّارَ ٱلَّتِي وَقُودُهَا ٱلنَّاسُ وَٱلۡحِجَارَةُۖ أُعِدَّتۡ لِلۡكَٰفِرِينَ

Jika kalian tidak dapat membuat(nya), dan pasti kalian tidak akan dapat membuat(nya), jagalah diri kalian dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir.” (al-Baqarah: 24)

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

وَلَقَدۡ رَءَاهُ نَزۡلَةً أُخۡرَىٰ ١٣ عِندَ سِدۡرَةِ ٱلۡمُنتَهَىٰ ١٤ عِندَهَا جَنَّةُ ٱلۡمَأۡوَىٰٓ ١٥

Dan sesungguhnya dia (Nabi Muhammad) telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain. (Yaitu) di Sidratul Muntaha. Di dekatnya ada surga tempat tinggal.” (an-Najm: 13—15)

Adapun dalam Sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, banyak hadits yang menerangkan masalah ini. Di antaranya:
Dari Imran bin Hushain radhiallahu anhu, dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam:

اطَّلَعْتُ فِي الْجَنَّةِ فَرَأَيْتُ أَكْثَرَ أَهْلِهَا الْفُقَرَاءَ وَاطَّلَعْتُ فِي النَّارِ فَرَأَيْتُ أَكْثَرَ أَهْلِهَا النِّسَاءَ

Aku melihat surga, ternyata kebanyakan penghuninya adalah fuqara. Aku pun melihat neraka dan ternyata kebanyakan penghuninya adalah wanita.” (HR. al-Bukhari no. 3241 dan Muslim no. 2738)

Dari Abu Said al-Khudri radhiallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

أَبْرِدُوا بِالظُّهْرِ فَإِنَّ شِدَّةَ الْحَرِّ مِنْ فَيْحِ جَهَنَّمَ

Tundalah pelaksanaan shalat Zuhur hingga cuaca dingin, karena panas yang sangat terik adalah panas dari neraka Jahannam.” (HR. al-Bukhari no. 3259)

Dari Anas bin Malik radhiallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ، لَوْ رَأَيْتُمْ مَا رَأَيْتُ لَبَكَيْتُمْ كَثِيرًا وَلَضَحِكْتُمْ قَلِيلًا. قَالُوا: مَا رَأَيْتَ، يَا رَسُولَ اللهِ؟ قَالَ: رَأَيْتُ الْجَنَّةَ وَالنَّارَ

Demi Dzat yang jiwa Muhammad di tangan-Nya, kalau kalian melihat apa yang aku lihat, niscaya kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis.” Para sahabat berkata, “Apa yang engkau lihat, wahai Rasulullah?” Rasulullah menjawab, “Aku telah melihat surga dan neraka.” (HR. Muslim no. 426)

Dalam tulisan ini, kami hanyalah membahas tentang neraka. Kita akan mencoba mengilmui sebagian pembahasan tentang neraka: sifat-sifatnya, macam-macam siksa di dalamnya, dan cara menyelamatkan diri dari neraka.

Sifat-Sifat Neraka

Telah banyak nas dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah yang menjelaskan sifat-sifat neraka. Kami hanya akan menyampaikan sebagian kecilnya, mudah-mudahan menjadi nasihat bagi kita semua.

Neraka memiliki tujuh pintu
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

لَهَا سَبۡعَةُ أَبۡوَٰبٍ لِّكُلِّ بَابٍ مِّنۡهُمۡ جُزۡءٌ مَّقۡسُومٌ

Jahannam itu mempunyai tujuh pintu. Tiap-tiap pintu (telah ditetapkan) untuk golongan yang tertentu dari mereka.” (al-Hijr: 44)

Malaikat penjaga neraka
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ قُوٓاْ أَنفُسَكُمۡ وَأَهۡلِيكُمۡ نَارًا وَقُودُهَا ٱلنَّاسُ وَٱلۡحِجَارَةُ عَلَيۡهَا مَلَٰٓئِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعۡصُونَ ٱللَّهَ مَآ أَمَرَهُمۡ وَيَفۡعَلُونَ مَا يُؤۡمَرُونَ

Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (at-Tahrim: 6)

Dalam ayat lain,

وَنَادَوۡاْ يَٰمَٰلِكُ لِيَقۡضِ عَلَيۡنَا رَبُّكَۖ قَالَ إِنَّكُم مَّٰكِثُونَ

Mereka berseru, ‘Wahai Malik, biarlah Rabbmu membunuh kami saja.’ Dia menjawab, ‘Kamu akan tetap tinggal (di neraka ini)’.” (az-Zukhruf: 77)

Besarnya neraka
Dari Ibnu Mas’ud radhiallahu anhu, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

يُؤْتَى بِجَهَنَّمَ يَوْمَئِذٍ لَهَا سَبْعُونَ أَلْفَ زَمَامٍ، مَعَ كُلِّ زَمَامٍ سَبْعُونَ أَلْفَ مَلَكٍ يَجُرُّونَهَا

Didatangkan neraka di hari itu, dalam keadaan ia memiliki 70.000 tali kekang. Setiap tali kekang diseret oleh 70.000 malaikat.” (HR. Muslim dan at-Tirmidzi)

Panas neraka
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

قُلۡ نَارُ جَهَنَّمَ أَشَدُّ حَرًّاۚ لَّوۡ كَانُواْ يَفۡقَهُونَ

Katakanlah, “Api neraka Jahannam itu lebih sangat panas(nya),” jika mereka mengetahui. (at-Taubah: 81)

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

نَارُكُمْ هَذِهِ الَّتِي يُوقِدُ ابْنُ آدَمَ جُزْءٌ مِنْ سَبْعِينَ جُزْءًا مِنْ حَرِّ جَهَنَّمَ

Api kalian, yang dinyalakan bani Adam, adalah satu bagian dari tujuh puluh bagian panasnya api neraka.” (HR. al-Bukhari no. 3265 dan Muslim no. 2843)

Kedalaman neraka
Ketika Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam sedang bersama sahabatnya, tiba-tiba mereka mendengar suara. Beliau shallallahu alaihi wa sallam berkata,

تَدْرُونَ مَا هَذَا؟ قَالَ: قُلْنَا: اللهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ. قَالَ: هَذَا حَجَرٌ رُمِيَ بِهِ فِي النَّارِ مُنْذُ سَبْعِينَ خَرِيفًا فَهُوَ يَهْوِي فِي النَّارِ الْآنَ حَتَّى انْتَهَى إِلَى قَعْرِهَا

Tahukah kalian, apakah itu?” Mereka berkata, “Allah dan Rasul-Nya lebih tahu.” Beliau berkata, “Itu adalah batu yang dilemparkan ke dalam Jahanam sejak tujuh puluh musim yang lalu. Sekarang baru sampai dasarnya.” (HR. Muslim no. 2844)

Makanan dan minuman penduduk neraka
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

ثُمَّ إِنَّكُمۡ أَيُّهَا ٱلضَّآلُّونَ ٱلۡمُكَذِّبُونَ ٥١ لَأٓكِلُونَ مِن شَجَرٍ مِّن زَقُّومٍ ٥٢ فَمَالِ‍ُٔونَ مِنۡهَا ٱلۡبُطُونَ ٥٣ فَشَٰرِبُونَ عَلَيۡهِ مِنَ ٱلۡحَمِيمِ ٥٤ فَشَٰرِبُونَ شُرۡبَ ٱلۡهِيمِ ٥٥ هَٰذَا نُزُلُهُمۡ يَوۡمَ ٱلدِّينِ ٥٦

Kemudian sesungguhnya kalian, wahai orang-orang yang sesat lagi mendustakan, benar-benar akan memakan pohon zaqqum, yang akan memenuhi perut kalian. Sesudah itu, kalian akan meminum air yang sangat panas. Maka kalian minum seperti unta yang sangat haus. Itulah hidangan untuk mereka pada hari pembalasan.” (al-Waqi’ah: 51—56)

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berkata,

لَوْ أَنَّ قَطْرَةً مِنَ الزَّقُّومِ قُطِرَتْ فِي دَارِ الدُّنْيَا لأَفْسَدَتْ عَلَى أَهْلِ الدُّنْيَا مَعَايِشَهُمْ، فَكَيْفَ بِمَنْ يَكُونُ طَعَامَهُ؟

Seandainya satu tetes zaqqum menetes di dunia, niscaya akan merusak kehidupan penduduk dunia. Bagaimana (kira-kira pengaruhnya) bagi orang yang memakannya.” (HR. Ahmad, at-Tirmidzi, dan an-Nasai, lihat Shahih al-Jami’ no. 5126)

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

إِنَّآ أَعۡتَدۡنَا لِلظَّٰلِمِينَ نَارًا أَحَاطَ بِهِمۡ سُرَادِقُهَاۚ وَإِن يَسۡتَغِيثُواْ يُغَاثُواْ بِمَآءٍ كَٱلۡمُهۡلِ يَشۡوِي ٱلۡوُجُوهَۚ بِئۡسَ ٱلشَّرَابُ وَسَآءَتۡ مُرۡتَفَقًا

Sesungguhnya Kami telah menyediakan bagi orang-orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. Jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek.” (al-Kahfi: 29)

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

مِّن وَرَآئِهِۦ جَهَنَّمُ وَيُسۡقَىٰ مِن مَّآءٍ صَدِيدٍ

Di hadapannya ada Jahannam dan dia akan diberi minuman dengan air nanah.” (Ibrahim: 16)

Sifat dan Keadaan Penghuni Neraka
Tubuh penduduk neraka akan dijadikan besar oleh Allah subhanahu wa ta’ala.

Tebal kulitnya
Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ غِلَظَ جِلْدِ الكَافِرِ اثْنَتَانِ وَأَرْبَعُونَ ذِرَاعًا بِذِرَاعِ الْجَبَّارِ، وَإِنَّ ضِرْسَهُ مِثْلُ أُحُدٍ، وَإِنَّ مَجْلِسَهُ مِنْ جَهَنَّمَ كَمَا بَيْنَ مَكَّةَ وَالمَدِينَةِ

Sesungguhnya, tebal kulit seorang kafir (di neraka) ialah 42 hasta ukuran orang kuat yang besar. Giginya sebesar Gunung Uhud, dan sungguh tempat duduknya dia di Jahannam seluas Makkah dan Madinah.” (HR. at-Tirmidzi dan al-Hakim. Lihat Shahihul Jami’ no. 2110)

Namun, karena dahsyatnya neraka, kulit tersebut matang ketika terbakar. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

إِنَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ بِ‍َٔايَٰتِنَا سَوۡفَ نُصۡلِيهِمۡ نَارًا كُلَّمَا نَضِجَتۡ جُلُودُهُم بَدَّلۡنَٰهُمۡ جُلُودًا غَيۡرَهَا لِيَذُوقُواْ ٱلۡعَذَابَۗ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَزِيزًا حَكِيمًا

Sesungguhnya orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain supaya mereka merasakan azab. Sesungguhnya Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.” (an-Nisa: 56)

Gigi penghuni neraka
Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berkata (yang artinya),
Gigi orang kafir (di neraka) atau gigi taringnya seperti Gunung Uhud.” (HR. al-Bazzar. Lihat Shahihul Jami’ no. 3784)

Macam-Macam Azab di Neraka
Azab yang terjadi di neraka bermacam-macam. Kami akan menyebutkan beberapa hal yang sering kita dengar.

Orang yang paling dahsyat siksanya
Dari Ibnu Mas’ud radhiallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berkata,

إِنَّ أَشَدَّ النَّاسِ عَذَابًا عِنْدَ اللهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ الْمُصَوِّرُونَ

Orang yang paling dahsyat siksanya pada hari kiamat adalah orang-orang yang menggambar (makhluk bernyawa).” (HR. Ahmad. Lihat Shahihul Jami’ no. 1559)

Dari Ibnu Mas’ud radhiallahu anhu juga, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berkata (yang artinya),
Sesungguhnya orang yang paling dahsyat siksanya pada hari kiamat adalah seseorang yang membunuh nabi atau dibunuh oleh nabi, dan seseorang yang membuat berhala.” (HR. Ahmad. Lihat Shahihul Jami’ no. 1011)

Dari Khalid bin Walid radhiallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berkata,

إِنَّ أَشَدَّ النَّاسِ عَذَابًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَشَدُّ النَّاسِ عَذَابًا لِلنَّاسِ فِي الدُّنْيَا

Manusia yang paling dahsyat siksanya adalah orang yang paling bengis ketika menyiksa manusia di dunia.” (HR. Ahmad. Lihat Shahihul Jami’ no. 1009)

Tangisan penduduk neraka
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

لَهُمۡ فِيهَا زَفِيرٌ وَهُمۡ فِيهَا لَا يَسۡمَعُونَ

Mereka merintih di dalam api dan mereka di dalamnya tidak bisa mendengar.” (al-Anbiya: 100)

Dari Abdullah bin Qais radhiallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berkata,

إِنَّ أَهْلَ النَّارِ لَيَبْكُونَ فِي النَّارِ حَتَّى لَوْ أُجْرِيَتِ السُّفُنُ فِي دُمُوعِهِمْ لَجَرَتْ، ثُمَّ إِنَّهُمْ لَيَبْكُونَ الدَّمَ بَعْدَ الدُّمُوعِ وَبِمِثْلِ مَا هُمْ فِيهِ

Sungguh, penduduk neraka akan menangis di neraka. Seandainya perahu dijalankan di genangan air mata mereka, niscaya perahu tersebut akan berjalan. Kemudian mereka akan menangis darah sebagai ganti air mata mereka.” (HR. Ibnu Majah, lihat ash-Shahihah no. 1679)

Lolongan penghuni neraka
Dari Abu Umamah al-Bahili radhiallahu anhu, dia mengatakan, “Aku mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berkata,

إِذْ أَتَانِي رَجُلَانِ، فَأَخَذَا بِضَبْعَيَّ، فَأَتَيَا بِي جَبَلًا وَعْرًا، فَقَالَا: اصْعَدْ. فَقُلْتُ: إِنِّي لَا أُطِيقُهُ. فَقَالَا: إِنَّا سَنُسَهِّلُهُ لَكَ. فَصَعِدْتُ حَتَّى إِذَا كُنْتُ فِي سَوَاءِ الْجَبَلِ إِذَا بِأَصْوَاتٍ شَدِيدَةٍ، قُلْتُ: مَا هَذِهِ الْأَصْوَاتُ؟ قَالُوا: هَذَا عُوَاءُ أَهْلِ النَّارِ

Datang dua orang laki-laki, lalu memegang kedua lenganku dan membawaku ke gunung yang susah dilalui. Keduanya berkata, ‘Naiklah.’ Aku jawab, ‘Aku tidak bisa.’ Keduanya berkata, ‘Kami akan mempermudahmu.’ Aku pun naik. Ternyata aku di dataran gunung. Tiba-tiba aku mendengar suara yang keras. Aku katakan, ‘Suara apa itu?’ Keduanya berkata, ‘Itu adalah lolongan penduduk neraka’.” (HR. Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban. Lihat ash-Shahihah no. 3951, dinyatakan sahih pula oleh Syaikh Muqbil dalam ash-Shahihul Musnad)

Azab bagi orang yang berbuka di bulan Ramadhan sebelum waktunya
Dari Abu Umamah al-Bahili radhiallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berkata,

ثُمَّ انْطُلِقَ بِي، فَإِذَا أَنَا بِقَوْمٍ مُعَلَّقِينَ بِعَرَاقِيبِهِمْ، مُشَقَّقَةٍ أَشْدَاقُهُمْ، تَسِيلُ أَشْدَاقُهُمْ دَمًا قَالَ: قُلْتُ: مَنْ هَؤُلَاءِ؟ قَالَ: هَؤُلَاءِ الَّذِينَ يُفْطِرُونَ قَبْلَ تَحِلَّةِ صَوْمِهِمْ

Kemudian keduanya membawaku. Ternyata ada satu kaum yang digantung dalam keadaan kaki di atas dan mulut mereka robek-robek. Darah mengalir dari mulut mereka. Aku berkata, ‘Siapa mereka?’ Keduanya menjawab, ‘Mereka adalah orang yang berbuka di bulan puasa sebelum dihalalkan berbuka’.” (HR. Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban. Lihat ash-Shahihah no. 3951, dinyatakan sahih juga Syaikh Muqbil dalam ash-Shahihul Musnad)

Azab bagi pezina
Masih hadits dari Abu Umamah al-Bahili radhiallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berkata,

ثُمَّ انْطَلَقَ بِي فَإِذَا بِقَوْمٍ أَشَدِّ شَيْءٍ انْتِفَاخًا وَأَنْتَنِهِ رِيحًا وَأَسْوَئِهِ مَنْظَرًا, فَقُلْتُ: مَنْ هَؤُلَاءِ؟ قِيلَ: الزَّانُونَ وَالزَّوَانِي

Kemudian keduanya membawaku, ternyata ada satu kaum yang tubuh mereka sangat besar, bau tubuhnya sangat busuk, paling jelek dipandang, dan bau mereka seperti bau tempat pembuangan kotoran (comberan). Aku tanyakan, ‘Siapakah mereka?’ Keduanya menjawab, ‘Mereka adalah pezina laki-laki dan perempuan’.” (HR. Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban. Lihat ash-Shahihah no. 3951, dinyatakan sahih pula oleh Syaikh Muqbil dalam ash-Shahihul Musnad)

Azab bagi wanita yang tidak mau menyusui anaknya
Pada lanjutan hadits Abu Umamah al-Bahili radhiallahu anhu di atas, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berkata,

ثُمَّ انْطَلَقَ بِي فَإِذَا بِنِسَاءٍ تَنْهَشُ ثَدْيَهُنَّ الْحَيَّاتُ. قُلْتُ: مَا بَالُ هَؤُلَاءِ؟ قِيلَ: هَؤُلَاءِ اللَّاتِي يَمْنَعْنَ أَوْلَادَهُنَّ أَلْبَانَهُنَّ

… Kemudian keduanya berangkat membawaku, ternyata ada wanita-wanita yang puting susu mereka digigit ular. Aku bertanya, ‘Siapa mereka?’ Keduanya menjawab, ‘Mereka adalah wanita yang tidak mau memberikan air susu mereka kepada anak-anak mereka’.” (HR. Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban. Lihat ash-Shahihah no. 3951, dan dinyatakan sahih oleh Syaikh Muqbil dalam ash-Shahihul Musnad)

Ular dan kalajengking neraka
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam memberitakan bahwa jika ular di neraka menyengat satu gigitan, akan menyebabkan panas demam selama empat puluh musim. Demikian juga kalajengking di neraka, apabila menggigit satu gigitan akan menyebabkan panas demam selama empat puluh musim. (HR. al-Baihaqi, lihat ash-Shahihah no. 3429)

Penduduk neraka yang paling ringan azabnya
Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu, Nabi shallallahu alaihi wa sallam berkata,

إِنَّ أَهْوَنَ أَهْلِ النَّارِ عَذَابًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ رَجُلٌ مُتَنَعِّلٌ بِنَعْلَيْنِ مَنْ نَارٍ يَغْلِي مِنْهُمَا دِمَاغُهُ

Sesungguhnya penduduk neraka yang paling ringan siksanya pada hari kiamat adalah seseorang yang dipakaikan kepadanya dua sandal dari api neraka, lantas mendidih otaknya karenanya.” (HR. Ahmad dan al-Hakim, lihat ash-Shahihah no. 1680)

Penutup
Sebagai penutup, penulis ingin mengingatkan bahwa iman kepada neraka mestinya mengharuskan kita memperbanyak amal saleh yang merupakan sebab selamatnya seseorang dari api neraka.
Di antara amalan terpenting yang mesti kita lakukan adalah memperkuat tauhid. Tauhid adalah faktor utama yang menjadi sebab selamatnya seseorang dari api neraka.

Dari Jabir radhiallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berkata,

مَنْ لَقِيَ اللَّهَ لاَ يُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا دَخَلَ الجَنَّةَ

Barang siapa berjumpa dengan Allah (meninggal) dalam keadaan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu pun pasti masuk surga.” (HR. Muslim no. 152)

Dari Itban radhiallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berkata,

فَإِنَّ اللهَ قَدْ حَرَّمَ عَلَى النَّارِ مَنْ قَالَ: لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ يَبْتَغِي بِذَلِكَ وَجْهَ اللهِ

Allah mengharamkan neraka dari seseorang yang mengucapkan, ‘La ilaha illallah,’ dalam keadaan mengharapkan wajah Allah.” (HR. al-Bukhari dan Muslim)

Setelah itu, hal penting lain yang perlu diperhatikan adalah meninggalkan perkara-perkara bid’ah dengan cara senantiasa mengikuti jejak Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dan para sahabatnya radhiallahu anhum.

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berkata,

وَإِنَّ هَذِهِ الْمِلَّةَ سَتَفْتَرِقُ عَلَى ثَلَاثٍ وَسَبْعِينَ: ثِنْتَانِ وَسَبْعُونَ فِي النَّارِ، وَوَاحِدَةٌ فِي الْجَنَّةِ وَهِيَ الْجَمَاعَةُ

Umat ini akan terpecah menjadi 73 golongan: 72 golongan masuk neraka dan satu golongan masuk surga, yaitu al-jamaah.”
Dalam satu riwayat, “Yaitu orang-orang yang mengikuti jalanku dan jalan sahabatku sekarang ini.” (HR. Abu Dawud dan dinyatakan hasan oleh Syaikh al-Albani rahimahullah)

Tidak kalah pentingnya, selain beramal, seseorang juga hendaknya mengiringinya dengan banyak berdoa kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Di antaranya adalah berdoa minta dimasukkan ke surga dan dilindungi dari neraka.

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berkata,

مَنْ سَأَلَ اللهَ الْجَنَّةَ ثَلَاثًا، قَالَتِ الْجَنَّةُ: اللَّهُمَّ أَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَمَنْ اسْتَعَاذَ بِاللهِ مِنَ النَّارِ ثَلَاثًا، قَالَتِ النَّارُ: اللَّهُمَّ أَعِذْهُ مِنَ النَّارُِ

Barang siapa meminta surga kepada Allah tiga kali, surga akan berkata, ‘Ya Allah, masukkanlah dia ke surga.’ Barang siapa meminta perlindungan dari neraka kepada Allah tiga kali, neraka akan berkata, ‘Ya Allah, lindungilah dia dari neraka.’ (Shahihul Jami’ no. 6151)

Mudah-mudahan Allah subhanahu wa ta’ala menyelamatkan kita dari dahsyatnya api neraka dan memasukkan kita dengan rahmat-Nya ke dalam surga-Nya yang abadi.

اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ وَنَعُوذُ بِكَ مِنَ النَّارِ

“Ya Allah, kami memohon surga kepada-Mu dan berlindung kepada-Mu dari neraka.”
 
Ditulis oleh Ustadz Abdurrahman Mubarak

Sumber:
https://asysyariah.com/dahsyatnya-neraka/