PANDANGAN PERTAMA
Rojaa bin Amr An Nakha'i Rahimahullah Ta'ala bercerita :
Dahulu kala di negeri Kufah ada seseorang pemuda tampan rupawan yang rajin ibadahya semangat amal salehnya
Pada suatu hari pemuda tersebut singgah di desa Nakha' untuk mengunjungi sanak familinya
Disanalah ia memandang seorang gadis yang begitu cantik jelita dengan seketika ia pun jatuh cinta galau hati dan pikiran karenanya
Ternyata begitu pula hal yang sama menimpa gadis desa tersebut
Sang pemuda pun bergegas melamar gadis itu pada ayahnya namun ayahnya menuturkan bahwa putrinya telah dilamar oleh sepupunya...
AKU MEMILIH UNTUK TIDAK MEMILIH
Rasa cinta keduanya semakin bergelora namun hati keduanya perih merintih karena tak dapat berjumpa
Sang gadis pun mengirimkan surat pada sang pemuda :
Telahlah sampai kepadaku betapa engkau sangat mencintaiku namun petaka yang aku terima begitu besar karena mencintaimu
Bila engkau berkenan aku akan kabur dari rumah ini untuk menemuimu atau aku akan mudahkan jalan bagimu agar bisa menyelinap ke rumahku
Sang Pemuda berkata pada utusan gadis tersebut :
Sampaikan padanya, tidak satupun dari kedua pilihan itu yang kupilih
{ إِنِّیۤ أَخَافُ إِنۡ عَصَیۡتُ رَبِّی عَذَابَ یَوۡمٍ عَظِیمࣲ }
"Sesungguhnya aku takut akan azab pada hari yang besar jika aku durhaka kepada Tuhanku."
[Surat Az-Zumar: 13]
Aku takut akan neraka yang apinya tak pernah padam dan tak pernah surut kobarannya...
MELAWAN RASA RINDU
Ketika sang utusan menyampaikan jawaban dari sang pemuda, gadis itu berkata :
Bagimana bisa aku melihatnya masih takut kepada Allah walaupun keadaannya sudah sedemikian rupa?
Demi Allah bukan hanya dia yang bisa merasakan takut pada Tuhannya semua hamba-hamba Allah pun bisa merasakannya
Semenjak saat itu sang gadis pun meninggalkan kehidupan duniawi ia lemparkan segala ketergantungan keterikatan padanya menjadi sebuah masa lalu,ia mulai menjadi ahli ibadah walaupun demikian ia masih tetap berusaha mengusir dan melepaskan rasa cinta dan rindu pada sang pemuda sampai hembusan nafas terakhirnya
Berita tentang wafatnya sang gadis pun sampai kepada sang pemuda,ia pun menziarahi kuburnya, sesampainya disana tumpah ruah air mata tak terkira teriring doa untuknya yang dicinta suasana yang hening begitu syadu membuat sang pemuda tak kuat menahan alam sadarnya...
AKHIRNYA KITA BERJUMPA
Dalam mimpi sang pemuda menyaksikan pemandangan yang sangat indah disana ia bersua dengan gadis pujaan hati, ia bertanya :
Bagaimana keadaanmu, apa yang engkau temui setelah berpisah dariku?
Sang gadis menjawab :
نعم المحبة يا سُؤلي محبتكم
حب يقود إلى خير وإحسان
Wahai engkau yang bertanya
Senikmat-nikmat cinta adalah mencintaimu
Rasa cinta yang membawa kebajikan dan kebaikan
Dalam kondisi seperti demikian bagaimana keadaanmu sekarang ?
Sang gadis menjawab :
إلى نعيم وعيش لا زوال له
في جنة الخلد ملك ليس بالفاني
Menuju kenikmatan dan kehidupan yang tak akan sirna
Di dalam surga kekekalan dan kerajaan tak pernah fana
Sang pemuda berkata :
Ingatlah aku disana karena aku pun tak pernah melupakanmu
Sang Gadis menjawab :
Demi Allah aku pun tak pernah melupakanmu, aku memohon pada Tuhanku dan Tuhanmu agar mengumpulkan kita berdua maka bantulah aku mewujudkannya dengan semangatnya ibadahmu
Sang pemuda bertanya :
Kapan aku bisa melihatmu lagi ?
Sang gadis menjawab :
Tak akan lama lagi engkau akan bertemu denganku.
Setelah mimpi tersebut sang pemuda hanya bertahan selama tujuh malam kemudian ia pun meninggal Rahimahullah Ta'ala.
📚 Raudhatul Muhibbin hal 230
Sumber:
https://t.me/uimusy/2790