☝️🏼 Sebagaimana disebutkan dalam judul diatas, bahwasanya Nabi Adam -'alaihis salam- menjadi mulia dengan tobatnya yang Allah terima. Demikian pula istri beliau, Hawa -radliyallahu 'anha-.
🌷 Dan tobat yang Allah terima dari keduanya bersasarkan kalimat tobat yang Allah ilhamkan kepada Nabi Adam agar beliau bertobat menggunakan kalimat tobat tersebut. Sehingga dengan rahmat-Nya, maka Allah terima tobat mereka berdua.
📖 Allah Ta'ala berfirman :
{ فَتَلَقّٰىٓ ءَادَمُ مِن رَّبِّهِۦ كَلِمٰتٍ فَتَابَ عَلَيْهِ ۚ إِنَّهُۥ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ }
"Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Rabnya, maka Allah menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang."
[ QS. Al Baqarah : 37 ]
📝 Kalimat yang dimaksud dalam surat Al Baqarah tersebut adalah doa :
رَبَّنَا ظَلَمْنَآ أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخٰسِرِينَ
↗️ Sebagaimana yang Allah sebutkan dalam surat Al A'raf ayat ke-23.
📂 Dalam doa tersebut, Allah Jalla wa 'Ala mengajarkan kalimat tersebut sebagai bentuk pengajaran agar mereka berdua mengaku dihadapan Allah berupa kezhaliman terhadap dirinya karena melanggar larangan Allah memakan buah dari pohon yang dilarang oleh Allah untuk didekati.
Dan juga pengajaran berupa permintaan ampunan dan rahmat-Nya, karena jika Allah tidak mengampuni dan merahmati mereka berdua, niscaya mereka berada dalam tindakan yang merugi karena telah menyia-nyiakan bagiannya keturunan mereka berdua, baik di dunia maupun di akhirat.
Sebagaimana hal ini kita ketahui dari tafsir surat Al A'raf ayat ke-23 :
"قال آدم وحواء : ربنا ظلمنا أنفسنا بالأكل من الشجرة، وإن لم تغفر لنا وترحمنا لنكونن ممن أضاعوا حظَّهم في دنياهم وأخراهم. (وهذه الكلمات هي التي تلقاها آدم من ربه، فدعا بها فتاب اللّه عليه)."
"Adam dan Hawa berkata : "Wahai Rabb kami, kami telah menzhalimi diri kami dengan memakan pohon tersebut. Dan sekiranya Engkau tidak mengampuni kami serta merahmati kami, niscaya kami termasuk orang yang menyia-nyiakan bagian mereka(anak-anak kami) di dunia dan akhirat mereka.
(Dan kalimat ini adalah kalimat yang Adam terima dari Rabbnya, lalu beliau berdoa dengannya sehingga Allah menerima tobatnya)."
📔 [ At Tafsirul Muyassar ]
🔬 Maka sudah selayaknya, kita semua juga bertobat dari dosa-dosa kita yang nampak maupun yang tidak nampak dengan menggunakan kalimat tersebut.
Karena memang kita sebagai manusia merupakan mahallul khotho" wan nisyan (tempatnya salah dan lupa).
✒️🖋 PERTEMUAN NABI ADAM DAN NABI MUSA -'ALAIHIMAS SALAM-
--------------------------------------------------------------
📜 Al Imam Al Bukhary -rahimahullah- menyebutkan dalam kitab shahihnya dengan sanad yang sampai pada sahabat yang mulia Abu Hurairah -radliyallahu 'anhu-; dari Nabi -Shallallahu 'alaihi wa Sallam- beliau bersabda :
( حاج آدم موسى عليهما السلام فقال له : أنت الذي أخرجت الناس بذنبك من الجنة و أشقيتهم. قال آدم : يا موسى ... أنت الذي اصطفاك الله برسالته و بكلامه، أتلومني على أمر قد كتبه الله على قبل أن يخلقني - أو قدره على قبل أن يخلقني )
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : ( فحج آدم موسى )
"Nabi Musa mendebat Nabi Adam -'Alaihimas Salam-, beliau berkata kepadanya(kepada Nabi Adam) : "Anda lah yang mengeluarkan manusia dari Jannah dan menyengsarakan mereka dengan sebab dosamu."
Maka Nabi Adam menimpali : "Wahai Musa...engkau adalab orang yang Allah pilih dengan kerasulan dan dengan kalam-Nya, apakah engkau mencelaku atas perkara yang telah Allah putuskan sebelum Dia menciptakanku - atau yang telah Allah takdirkan sebelum Dia menciptakanku ?"
Maka Rasulullah -Shallallahu 'alaihi wa Sallam- bersabda :
"Adam telah membantah Musa."
⬆️ Ini adalah berita yang shahih sampai pada Nabi kita -Shallallahu 'alaihi wa Sallam- maka sebagai seorang muslim wajib baginya mengimani apa saja yang Allah beritakan, baik dalam Al Qur'an atau melalui lisan Nabi-Nya.
Sebagimana Allah Ta'ala ingatkan :
{ و ما آتاكم الرسول فخذوه و ما نهاكم عنه فانتهوا }
"Dan apa saja yang datang dari Rasul maka ambillah dan yang Beliau larang maka berhentilah."
[ QS. Al Hasyr : 7 ]
📝 Dan sebagaimana pula yang dibimbingkan Salaf kita, diantaranya Al Imam Abu 'Abdillah Muhammad bin Idris yang masyhur dengan sebutan Al Imam Asy Syafi'i -rahimahullah- beliau pernah berkata :
"آمنت بالله وبما جاء عن الله على مراد الله وآمنت برسول الله وبما جاء عن رسول الله على مراد رسول الله"
"Aku beriman kepada Allah dan terhadap apa yang datang dari Allah sesuai (apa yang menjadi) keinginan Allah, dan aku beriman kepada Rasulullah serta terhadap apa yang datang dari Rasulullah sesuai (apa yang menjadi) keinginan Rasulullah"
📔 (Lum'atul I'tiqad lil Imam Ibni Qudamah Al Maqdisy, hal.19)
❗️Maka dengan ini, tidak pantas bagi kita untuk meragukan akan kebenaran berita ini jika sudah terbukti keshahihannya dan bisa dipertanggung jawabkan.
Terlebih lagi dengan mengatakan : "Mana mungkin benar, dimana Nabi Adam bertemu dengan Nabi Musa ?."
Mereka menolak dengan dalih beda masa.
Padahal, segala hal amatlah mudah bagi Allah.
Allah Al Qodir, Allah Maha Mampu.
✔📝 BOLEHNYA BERHUJJAH DENGAN TAKDIR ATAS MAKSIAT YANG IA TELAH BERTOBAT DARINYA
--------------------------------------------------------------
📃 Setelah kita membaca hadits tentang Nabi Adam -'Alaihis Salam- yang membantah Nabi Musa -'Alaihis Salam-, maka disitu kita bisa simpulkan bahwa berhujjah dengan alasan takdir pada maksiat yang ia iringi dengan tobat nasuha adalah diperbolehkan. Oleh karenanya, Nabi kita -'Alaihis Shalatu was Salam- menyatakan bahwa Adam telah mengalahkan Musa dengan hujjah -'Alaihimas Salam-
🎙 Demikian pula yang dijelaskan oleh Fadlilatus Syaikh Muhammad Ibnu Shalih Al 'Utsaimin -rahimahullah- :
على كل حال تبين لنا أن الاحتجاج بالقدر على المعصية بعد التوبة منها جائز، وأما الاحتجاج بالقدر على المعصية تبريراً لموقف الإنسان واستمراراً فيها فغير جائز.
"Atas semua keadaan, telah jelas bagi kita bahwasanya berhujjah/beralasan dengan takdir atas maksiat yang ia telah bertobat darinya adalah diperbolehkan, dan adapun berhujjah dengan dengan takdir atas maksiat (yang ia lakukan) guna membenarkan/membersihkan posisi seseorang (yang sudah jelas bersalah) dan agar ia bisa terus (bermaksiat), maka ini tidak diperbolehkan."
📂 ( مجموع فتاوى ورسائل للشيخ محمد ابن صالح العثيمين -رحمه الله-, المجلد الثاني باب القضاء والقدر )
و الله أعلم بالصواب
بارك الله فيكم
✍🏼 Abu Ishaq At Thubany
-Ghafarallahu lahu-
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
t.me/kisahparaNabi