Asy-Syaikh Ali bin Husain Al-Adeni Asy-Syarafi hafizhahullah
Di sana ada fenomena-fenomena yang jelek terjadi di tengah-tengah masyarakat. Padahal fenomena-fenomena yang jelek ini berdampak negatif yang besar terhadap tatanan kehidupan, serta banyak madharatnya.
Sebagian orang melakukannya; entah karena tidak tahu madharatnya, atau sebenernya mengetahui tapi meremehkannya.
Di antara fenomena jelek tersebut;
1. Mendoakan kejelekan untuk anak.
Terkadang seorang anak melakukan sedikit dari kesalahan, kemudian ibu atau bapaknya mendoakan kejelekan untuknya.
Sehingga dampak dari doa itu sangat menyakitkan dan menyedihkan.
Terkadang membuat si anak tertimpa sesuatu yang menyebabkan kematiannya, atau terkena cacat fisik permanen, atau juga si anak memiliki sikap-sikap (tidak baik) yang meresahkan (misal, menjadi anak nakal, pent) sehingga membuat gelisah kedua orangtuanya.
Kecemasan dan kesedihan pun menyelimuti kedua orantuanya. Dan yang merasakan sakit karena kematiannya, atau cacat fisik permanennya itu orangtua itu sendiri.
Jadi, janganlah kalian mendoakan kejelekan untuk anak-anak kalian, tapi doakanlah mereka dengan kebaikan !
Disebutkan dalam sebuah hadits;
لاَ تَدْعُوا عَلَى أَنْفُسِكُمْ وَلاَ تَدْعُوا عَلَى أَوْلاَدِكُمْ وَلاَ تَدْعُوا عَلَى أَمْوَالِكُمْ لاَ تُوَافِقُوا مِنَ اللَّهِ سَاعَةً يُسْأَلُ فِيهَا عَطَاءٌ فَيَسْتَجِيبُ لَكُمْ
"Janganlah kalian mendoakan kejelekan untuk diri kalian sendiri, janganlah kalian mendoakan kejelekan untuk anak-anak kalian, dan janganlah kalian mendoakan kejelekan untuk harta-harta kalian, sehingga kalian tidak menepati suatu waktu yang bila Allah dimintai sesuatu padanya, Dia akan mengabulkannya bagi kalian". HR. Muslim.
Anak adalah bagian dari orangtua, sebagaimana Nabi sabdakan, "Sesungguhnya Fathimah itu termasuk bagian dariku". Jadi, kalau orangtua mendoakan kejelekan untuk anaknya sendiri, maka seakan-akan dia sedang mendoakan kejelekan untuk dirinya sendiri. Tentulah jelas hal ini merupakan fenomena yang jelek.
Mendidik anak itu ada tiga metode:
1. Memberi bimbingan dan pengajaran.
2. Pemberian contoh dari kedua orangtua.
3. Memberi pukulan yang ringan bila memang dibutuhkan.
Adapun mendoakan kejelekan untuk anak-anak maka ini tidak ada kebaikan padanya. Bukan pendidikan yang benar.
Yang wajib bagi seorang adalah mendoakan kebaikan. Mendoakan kebaikan buat anak, seperti: "Semoga Allah memperbaiki keadaanmu", atau "semoga Allah memberi hidayah kepadamu", atau semisal dengannya dari doa-doa yang baik. Karena buah hasil dari doa seperti ini adalah kebaikan.
2. Mengabaikan anak-anak yang masih kecil dan membiarkan mereka berada di luar rumah dalam waktu yang lama.
Terlebih dia dibiarkan (bermain) bersama orang-orang yang tidak bisa dipercayai. Atau (dibiarkan di luar) di waktu-waktu yang kebanyakan manusia sedang di rumah.
Dan di waktu-waktu yang kebanyakan manusia sedang di rumahnya, maka tidak ada seorang yang akan memerhatikan keberadaan anak tersebut. Bisa jadi dia diperlakukan tidak senonoh oleh orang dewasa, sehingga menyesallah kedua orangtuanya.
3. Menelantarkan anak-anak usia remaja, tidak memperhatikan keadaannya, tidak menanyainya, dan tidak mendekatinya.
Seharusnya bagi orangtua mengetahui ke mana anak-anaknya pergi, dan dengan siapa berteman. Terlebih kalau dia sering tidak ada (di rumah).
Kebanyakan anak-anak remaja yang selalu berbuat ulah -hadaahumullah- mereka tidak tahu apa yang mendatangkan maslahat buat mereka dan apa yang merusak mereka. Mereka tidak bisa membedakan mana yang baik dan mana yang merusak.
Barangkali dia berteman dengan anak seusia mereka kemudian mengajarinya narkoba, Qat, atau sesuatu yang dapat merusak akhlak mereka seperti aliran kebebasan (punk).
Kemudian anak tersebut kecanduan dengan hal-hal yang diajarkan kepadanya, dan terus berlangsung hingga bertahun-tahun sehingga sulit bagi orangtuanya untuk memperbaiki anaknya itu.
Dan jika menelantarkan para remaja itu membahayakan, tentulah lebih membayahakan lagi bila menelantarkan para remaji (putri).
4. Memberikan handphone (HP) kepada anak-anak kecil.
Hal ini akan merusak akal anak-anak, merusak ahklak mereka, dan merusak tabiat mereka. Bisa menjadikan si anak kecanduan dengan handphone.
Demikian pula memberikan kepada mereka remote televisi (TV).
Ini kejelekan yang besar !
Karena dengan itu, anak-anak bisa mengganti chanel-chanel tayangan, hingga barangkali dia masuk pada chanel yang padanya terdapat kerusakan.
Sehingga tertambat pada benaknya gambar-gambar (tidak senonoh), lalu ia sulit terlepas darinya semasa hidupnya.
Maka bertakwalah kepada Allah terhadap pendidikan anak-anak kalian, dan semangatlah untuk mendidik mereka dengan pendidikan yang baik !
📑Diringkas dari khutbah Syaikh Ali yang berjudul: Zhawahir Sayyiah
Sumber:
https://t.me/RaudhatulAnwar1/831
📡 Turut Menyebarkan:
https://t.me/faedahilmusunnah
https://twitter.com/f_ilmusunnah
https://faedahilmusunnah.blogspot.com
https://youtube.com/@faedahilmusunnah
🌑🌒🌓🌔🌕🌖🌗🌘🌑